Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Elon Musk Sebut AI Bakal Ambil Alih Semua Pekerjaan Manusia

Kompas.com - 24/05/2024, 12:00 WIB
Agustinus Rangga Respati,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Elon Musk mengatakan, kecerdasan buatan akan mengambil alih semua pekerjaan. Namun, menurut dia, hal itu tidak selalu berarti buruk.

"Mungkin tidak ada di antara kita yang akan memiliki pekerjaan,” kata dia, dikutip dari CNN, Jumat (23/5/2024).

Elon Musk memberi gambaran, di masa depan pekerjaan akan menjadi semacam pilihan.

"Jika ingin melakukan pekerjaan yang mirip dengan hobi, Anda bisa melakukan suatu pekerjaan. Namun sebaliknya, AI dan robot akan menyediakan barang dan jasa apa pun yang diinginkan,” terang dia.

Baca juga: Ajak Elon Musk Investasi di Indonesia, AHY Jamin Lahan Tak Bermasalah

Elon Musk menjelaskan, agar skenario tersebut berhasil, masyarakat perlu mencapai penghasilan tinggi universal.

"Tidak akan ada kekurangan barang atau jasa," imbuh dia.

Kemampuan AI telah meningkat dalam beberapa tahun terakhir. Hal ini membuat regulator, perusahaan, dan konsumen masih memikirkan cara menggunakan teknologi tersebut secara bertanggung jawab.

Kekhawatiran juga terus meningkat mengenai kemungkinan industri dan pekerjaan akan berubah seiring dengan berkembangnya artificial intelligence (AI) di pasar.

Peneliti di Lab Ilmu Komputer dan Kecerdasan Buatan MIT menemukan, tempat kerja mengadopsi AI jauh lebih lambat dari perkiraan dan ketakutan beberapa pihak.

Baca juga: AI Dinilai Tak Bisa Gantikan Tenaga Kerja di Bidang Komunikasi

 


Di sisi lain, para ahli percaya bahwa pekerjaan yang memerlukan kecerdasan emosional dan interaksi manusia yang tinggi tidak akan tergantikan oleh AI. Jenis pekerjaan tersebut misalnya adalah profesi yang berkaitan dengan kesehatan mental, pekerja kreatif, dan guru.

Elon Musk beberapa kali secara terang-terangan menyuarakan keprihatinannya terhadap kecerdasan buatan. Ia bahkan menyebutkan, teknologi adalah ketakutan terbesarnya.

Seiring dengan itu, ia juga mempertanyakan apakah masyarakat akan memiliki kepuasan emosional ketika di masa depan semua manusia tidak memiliki pekerjaan.

"Pertanyaannya, ketika komputer dan robot dapat melakukan segalanya lebih baik dari manusia, apakah hidup memiliki makna? Saya pikir mungkin masih ada peran manusia dalam hal ini sehingga dapat memberi arti pada AI," ucap dia.

Baca juga: Riset IOH dan Twimbit Soroti Potensi Pertumbuhan Ekonomi RI Lewat Teknologi AI

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Rupiah Diramal Jatuh ke Rp 16.800 Per Dollar AS, Akankah BI Naikkah Suku Bunga?

Rupiah Diramal Jatuh ke Rp 16.800 Per Dollar AS, Akankah BI Naikkah Suku Bunga?

Whats New
Peluang Perawat Indonesia Bekerja di Belanda Terbuka Lebar

Peluang Perawat Indonesia Bekerja di Belanda Terbuka Lebar

Work Smart
Pertamina dan PLN Masuk 10 Besar Perusahaan Energi Terbesar Asia Tenggara 2024 Versi Fortune

Pertamina dan PLN Masuk 10 Besar Perusahaan Energi Terbesar Asia Tenggara 2024 Versi Fortune

Whats New
Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Smartpreneur
HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

Whats New
Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Whats New
Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Whats New
Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com