Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penerbangan Haji Diwarnai Keterlambatan, Bos Garuda Minta Maaf

Kompas.com - 27/05/2024, 20:40 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Utama Garuda Indonesia Irfan Setiaputra menyampaikan permintaan maaf terkait masalah keterlambatan keberangkatan calon jemaah haji 2024.

Adapun atas kejadian tersebut, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) dan Kementerian Agama (Kemenag) memberikan teguran kepada Garuda Indonesia.

"Kami memohon maaf atas ketidaknyamanan para calon jemaah haji di beberapa kloter keberangkatan yang mengalami keterlambatan penerbangan, serta kepada otoritas penerbangan haji yang terus bekerja dengan optimal dalam memastikan kelancaran layanan haji bagi masyarakat Indonesia," kata Irfan dalam keterangan tertulis, Senin (27/5/2024).

Baca juga: Giliran Kemenhub Tegur Garuda soal Layanan Penerbangan Haji

Irfan mengatakan, tidak dipungkiri terdapat beberapa catatan krusial keterlambatan penerbangan pada keberangkatan sejumlah kloter dari beberapa embarkasi, di mana salah satunya terjadi lantaran adanya sejumlah penyesuaian jadwal penerbangan pada kloter keberangkatan dari embarkasi Makassar beberapa waktu lalu.

"Kami pastikan manajemen beserta seluruh tim yang bertugas terus bekerja keras mengerahkan segala upaya untuk memperbaiki hal tersebut, termasuk dengan turut mengoptimalkan kesiapan armada penerbangan haji melalui penggunaan pesawat yang saat ini dioperasikan untuk penerbangan reguler," ujarnya.

Irfan mengatakan, pihaknya menghargai adanya teguran, peringatan serta masukan yang telah disampaikan berbagai stakeholders pelayanan penerbangan haji, baik dari Kementerian Agama RI, Kementerian Perhubungan RI, hingga Pemerintah Daerah.

Ia menyampaikan permohonan maaf lantaran tidak memberikan jawaban dan tanggapan mengenai berita yang muncul di publik.

"Karena kami berupaya untuk meminimalisir polemik berkepanjangan tersebut. Oleh karenanya, saat ini kami lebih memfokuskan diri dalam memastikan proses percepatan corective actions berjalan dengan lancar," tuturnya.

Irfan mengatakan, Garuda Indonesia berkomitmen untuk menjaga dan meningkatkan tingkat ketepatan waktu penerbangan haji selaras dengan berbagai masukan yang disampaikan berbagai stakeholder terkait.

Ia mengatakan, bentuk corrective actions yang tengah Garuda Indonesia jalankan di antaranya melalui prosedur inspeksi berlapis terhadap kesiapan armada, peningkatan fungsi pengawasan yang turut dikolaborasikan bersama stakeholders terkait dalam memastikan program aircraft readiness berjalan optimal, penyediaan armada cadangan pada berbagai embarkasi guna menjaga kelancaran arus keberangkatan calon jemaah haji sesuai dengan waktu keberangkatan yang ditentukan, serta program service recovery yang turut kami berlakukan secara konsisten bagi seluruh penumpang calon jemaah haji.

"Dapat kami sampaikan hingga minggu kemarin (26/5/2024), Garuda Indonesia tercatat telah memberangkatkan sekitar 152 kelompok terbang (kloter) dengan jumlah jemaah mencapai sedikitnya 57 ribu jemaah," kata dia.

Lebih lanjut, Irfan menekankan, akan terus memantau secara berkala kelancaran operasional penerbangan haji sehingga bila diperlukan langkah mitigasi lanjutan dapat terlayani lebih cepat.

"Ha ini yang turut kami optimalkan melalui sinergi bersama otoritas penerbangan terkait khususnya dalam menjaga level of safety and service yang merupakan prioritas utama kami pada seluruh penerbangan agar berjalan optimal," ucap dia.

Sebelumnya, Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mengirimkan surat teguran kepada PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

Teguran dilakukan menyusul sejumlah keluhan terhadap layanan penyelenggaraan penerbangan haji oleh maskapai pelat merah itu.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Whats New
Holding BUMN Danareksa Bagi-Bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Holding BUMN Danareksa Bagi-Bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Whats New
Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Whats New
PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

Whats New
BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

Whats New
OJK Sebut Kredit Macet Perbankan Turun Setelah Pandemi

OJK Sebut Kredit Macet Perbankan Turun Setelah Pandemi

Whats New
Harga Koin Meme Pepe Melonjak 820 Persen Sejak Awal Tahun

Harga Koin Meme Pepe Melonjak 820 Persen Sejak Awal Tahun

Earn Smart
Mengenal Layanan SEO Cryptocurrency Unggulan dari Arfadia untuk Bisnis Blockchain

Mengenal Layanan SEO Cryptocurrency Unggulan dari Arfadia untuk Bisnis Blockchain

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com