JAKARTA, KOMPAS.com - Investasi syariah semakin diminati oleh masyarakat Indonesia terutama anak muda. Instrumen investasi syariah dinilai memiliki nilai lebih dibandingkan instrumen investasi konvensional.
Ahli finansial syariah Greget Kalla Buana mengatakan, secara filosofis atau keagamaan, menggunakan dan membeli investasi syariah bagi seorang muslim adalah sebuah tuntunan.
"Artinya ada aspek barokah, keberkahan dari investasi halal. Jadi sebuah bentuk aoa yang dituntunkan dalam agama, sebagai seorang muslim," kata dia kepada Kompas.com, Selasa (28/5/2024).
Baca juga: Tips Pilih Produk Investasi Syariah Sesuai Kebutuhan
Ia menambahkan, pada dasarnya investasi syariah tidak hanya untuk masyarakat muslim, melainkan untuk siapa saja. Hal ini mencerminkan sifat inklusifitas bagi investor intrumen syariah.
Selain itu, investasi syariah dianggap memiliki ketahanan lebih kuat terhadap guncangan. Sebagai contoh, saham syariah memiliki batasan untuk utang berbasis bunga dan pendapatan non halal.
Adanya batasan semacam itu menunjukkan antisipasi produk syariah dapat lebih tangguh atau resilien terhadap guncangan.
Sementara itu, setiap penerbitan instrumen sukuk harus memiliki underlying aset. Dengan demikian, ketika terjadi default atau gagal bayar, terdapat aset yang dapat dilikuidasi.
Baca juga: Tips Mengelola Investasi Syariah untuk First Jobber
"Ini adalah coping mechanism ketika terjadi suatu guncangan. Jadi dari produk atau struktur keuangannya sendiri sebenarnya lebih unggul kalau dari kacamata keuangan tadi," imbuh dia.
Selanjutnya, Greget bilang saat ini semua orang bicara tentang perubahan iklim (climate change) dan pemberdayaan manusia (human empowerment). Hal tersebut juga telah diakomodasi oleh produk-produk investasi syariah.