Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ada "Jamu Manis", BI Pede Pertumbuhan Kredit Perbankan Capai 12 Persen

Kompas.com - 04/06/2024, 05:09 WIB
Rully R. Ramli,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) kembali memperkuat insentif bagi sektor perbankan melalui instrumen Kebijakan Likuiditas Makroprudensial (KLM). Lewat "jamu manis" teranyar ini, bank sentral optimis, penyaluran kredit perbankan dapat tumbuh hingga 12 persen pada pengujung tahun 2024.

Deputi Gubernur BI Juda Agung mengatakan, melalui perluasan KLM, bank akan memiliki kemampuan penyaluran pembiayaan yang lebih besar, seiring dengan likuiditas dari dana pihak ketiga (DPK) yang bertambah. Oleh karenanya, ia optimis target penyaluran kredit yang telah ditetapkan oleh bank sentral dapat tercapai.

"Kami memperkirakan dengan adanya tambahan KLM ini, pertumbuhan kredit akan di batas atas target, target kita kan 10-12 persen," tutur dia, dalam Taklimat Media BI, di Kantor BI, Jakarta, Senin (3/6/2024).

"The whole year akan mencapai batas atas 12 persen," sambung Juda.

Baca juga: Berkaca dari AS, Banyak Kredit Macet Akibat Student Loan

Optimisme BI selaras dengan realisasi pertumbuhan kredit yang terus meningkat. BI mencatat, penyaluran kredit perbankan mencapai 13,09 persen secara tahunan (year on year/yoy).

"Ini pertumbuhan tertinggi di dalam 5 tahun terakhir," kata Juda.

Menurut Juda, pesatnya pertumbuhan kredit perbankan ditopang oleh sisi permintaan maupun pasokan. Kuatnya permintaan kredit tercermin dari penyaluran kredit korporasi yang tumbuh lebih dari 20 persen.

"Artinya memang ada permintaan dari sektor riil," ujarnya.

Di sisi lain, kuatnya pasokan atau penyaluran kredit bank tercermin dari standar penyaluran kredit yang masih longgar. Pada saat bersamaan, suku bunga kredit terpantau tidak meningkat.

"Menunjukan mereka memang punya appetite, karena tentu saja bisnis perbankan adalah borrowing dan lending," katanya.

Dengan melihat perkembangan tersebut, BI berupaya untuk menjaga momentum pertumbuhan kredit. Oleh karenanya, BI kembali memperbarui insentif KLM.

Melalui KLM, bank bisa mendapatkan pengurangan GWM hingga 4 persen jika menyalurkan ke seluruh sektor yang ditentukan. Angka ini merupakan total dari pemberian insentif untuk penyaluran kredit atau pembiayaan paling tinggi sebesar 2,2 persen, insentif kepada bank penyalur kredit atau pembiayaan inklusif menjadi paling tinggi 1,3 persen, dan insentif terhadap penyaluran kredit pembiayaan hijau sebesar 0,5 persen.

Baca juga: Perbankan Antisipasi Kenaikan Kredit Macet Imbas Pencabutan Relaksasi Restrukturisasi Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Smartpreneur
HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

Whats New
Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Whats New
Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Whats New
Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Whats New
PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

Whats New
BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com