Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengawali Pagi, Rupiah dan IHSG Kompak Menguat

Kompas.com - 07/06/2024, 09:24 WIB
Kiki Safitri,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melaju positif pada awal perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jumat (7/6/2024). Demikian juga dengan mata uang garuda yang menguat dalam pada perdagangan pasar spot.

Melansir data RTI, pukul 9.02 WIB, IHSG berada di zona hijau pada level 6.978,5 atau naik 3,6 poin (0,05 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 6.974,89.

Sebanyak 175 saham melaju di zona hijau dan 99 saham di zona merah. Sedangkan 174 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 286,2 miliar dengan volume 268,4 juta saham.

Baca juga: IHSG dan Rupiah Kompak Menguat di Akhir Sesi

Direktur Pilarmas Investindo Maximiliaus Nicodemus mengatakan, hari ini IHSG berpeluang menguat. Sentimen positif muncul dari eksternal dimana Bank Sentral Eropa akhirnya menurunkan tingkat suku bunga sebanyak 25 bps, dari sebelumnya 4,5 persen menjadi 4,25 persen.

“Tentu hal ini membuat pelaku pasar dan investor bersukacita, pasalnya hal ini yang sangat dinantikan setelah sebelumnya The Fed masih maju dan mundur terkait dengan penurunan tingkat suku bunga. Hampir semua indeks ditutup menghijau (kemarin), dan menjadi bekal yang positive bagi pelaku pasar dan investor,” kata Maximiliaus.

Maximiliaus mengungkapkan, berdasarkan analisa teknikal, dia melihat IHSG berpotensi menguat terbatas dengan support dan resistance di level 6.885 – 7.000.

Bursa Asia mixed, dengan penurunan Nikkei 0,34 persen (133,5 poin) ke level 38.570, dan Hang Seng Hong Kong 0,05 persen (9,2 poin) ke level 18.467,51. Sementara itu Strait Times bertambah 0,21 persen (7 poin) ke level 3.337,86, dan Shanghai Komposit menguat 0,22 persen atau 6,7 poin ke level 3.055,53.

Baca juga: IHSG Melaju, Rupiah Koreksi Tipis-tipis

Rupiah

Adapun nilai tukar rupiah terhadap dollar AS di pasar spot pagi ini menguat. Melansir data Bloomberg, pukul 9.02 WIB rupiah berada pada level Rp 16.241 per dollar AS atau naik 22 poin (0,14 persen) dibanding penutupan sebelumnya Rp 16.263 per dollar AS.

Pengamat pasar uang Ariston Tjendra mengatakan, penguatan rupiah terjadi karena data klaim tunjangan pengangguran mingguan AS yang dirilis semalam mengonfirmasi pelemahan kondisi ketenagakerjaan di AS yang membuat ekspektasi pemangkasan suku bunga acuan AS kembali meninggi.

“Sentimen ini bisa membantu penguatan rupiah terhadap dollar AS hari ini. Data Trade balance China dan data cadangan devisa Indonesia juga mungkin bisa menjadi penggerak rupiah,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Ariston mengatakan, kondisi ekonomi China yang membaik dan cadangan devisa Indonesia yang tidak turun besar, bisa memberikan sentimen positif ke rupiah. Potensi penguatan rupiah hari ini ke arah Rp 16.230- Rp 16.200 per dollar AS, potensi resisten di kisaran Rp 16.280 per dollar AS.

Disclaimer: Artikel ini bukan untuk mengajak membeli atau menjual saham. Segala rekomendasi dan analisa saham berasal dari analis dari sekuritas yang bersangkutan, dan Kompas.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan atau kerugian yang timbul. Keputusan investasi ada di tangan Investor. Pelajari dengan teliti sebelum membeli/menjual saham.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com