Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Julianto
Pegawai Negeri Sipil

Praktisi Perpajakan. Tulisan merupakan pendapat pribadi penulis, bukan cerminan sikap atau pendapat instansi.

Signifikansi Pajak dalam Politik Anggaran Pendidikan dan Kesehatan

Kompas.com - 10/06/2024, 16:29 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

RENCANA kenaikan UKT yang sempat menjadi kontroversi baru-baru ini, meskipun kemudian dibatalkan, kembali membuat publik bertanya-tanya, kemanakah larinya 20 persen mandatory spending anggaran pendidikan selama ini?

Tak kurang Ketua Komisi X DPR Syaiful Huda menyampaikan keheranannya dengan tingginya UKT yang belakangan dikeluhkan oleh banyak pihak. Sebab, sebanyak Rp 665 triliun dikucurkan dari APBN untuk anggaran pendidikan (Kompas.id, 17/2/2024).

Demikian pula dengan layanan kesehatan. Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, dalam 20 tahun terakhir, pertumbuhan biaya kesehatan di semua negara lebih besar daripada pertumbuhan ekonomi (Kompas.id, 17/3/2021).

Survei Mercer Marsh Benefits mengenai Health Trends 2023 menyebutkan, biaya kesehatan di Indonesia diprediksi terus meningkat hingga 13,6 persen.

Lalu, apakah kenaikan ini diimbangi dengan pertumbuhan anggaran kesehatan sehingga pembiayaan program JKN yang bertujuan memberikan kepastian jaminan kesehatan bagi setiap rakyat Indonesia dapat terpenuhi?

Target pendapatan negara dalam APBN yang dari tahun ke tahun konsisten naik merupakan manifestasi politik anggaran pemerintah bersama DPR yang di dalamnya termasuk untuk anggaran pendidikan dan kesehatan.

Lantas, dari manakah pemerintah mengumpulkan dana untuk mengisi pundi-pundi kas negara tersebut?

Dari target pendapatan negara tahun 2024 yang sebesar Rp 2.802,3 triliun, kontribusi terbesarnya adalah dari penerimaan pajak yang ditargetkan sebesar Rp 1.988,9 triliun (70,97 persen dari total pendapatan negara).

Sebagai penopang utama APBN, target penerimaan pajak juga konsisten naik dari tahun ke tahun kecuali di tahun 2020-2021 yang terdampak pandemi Covid-19.

Sebagai gambaran, target tahun 2024 naik lebih dari dua kali lipat dari target 10 tahun sebelumnya (2014) yang hanya sebesar Rp 985 triliun.

Meskipun pertumbuhan penerimaan pajak dihitung dengan mempertimbangkan proyeksi ekonomi, efektivitas implementasi UU HPP, peningkatan kepatuhan wajib pajak dengan penegakan hukum dan integrasi teknologi, namun untuk mencapainya bukanlah hal yang mudah dan dibutuhkan upaya optimal dari seluruh stakeholder.

Optimalisasi penerimaan pajak disiasati antara lain dengan kebijakan teknis berupa: tindak lanjut PPS dan implementasi NIK sebagai NPWP, ekstensifikasi pajak serta pengawasan terarah dan berbasis kewilayahan, implementasi core tax system; optimalisasi pengungkapan ketidakbenaran perbuatan, pemanfaatan kegiatan digital forensics, dan insentif fiskal yang terarah serta terukur (Kementerian Keuangan, 2024)

Dengan berbagai upaya tersebut, wajar bila pemerintah, dalam hal ini Kementerian Keuangan terlihat percaya diri bahwa target penerimaan pajak tahun ini akan kembali tercapai.

Optimisme pemerintah ini tercermin antara lain dari penyusunan anggaran pendidikan tahun 2024 yang tumbuh 20,5 persen dari anggaran tahun sebelumnya dan anggaran kesehatan tahun 2024 yang juga tumbuh 8,7 persen dari anggaran tahun sebelumnya.

Kenaikan anggaran pendidikan selama beberapa tahun belakangan ini merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam upaya peningkatan kualitas manusia Indonesia.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Smartpreneur
HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

Whats New
Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Whats New
Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Whats New
Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Whats New
PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

Whats New
BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com