Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
KILAS

Dukung Kinerja Ekspor Jatim, LPEI Tingkatkan Daya Saing Eksportir 

Kompas.com - 10/06/2024, 20:37 WIB
Inang Sh ,
A P Sari

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pesatnya pertumbuhan ekonomi dan nilai ekspor Jawa Timur (Jatim) menempatkan provinsi ini dalam posisi strategis bagi perekonomian nasional. 

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatatkan, pertumbuhan ekonomi Jatim yang meyakinkan sebesar 4,81 persen year on year (yoy) pada Triwulan I-2024. 

Chief of Region Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) Anton Herdianto mengatakan, Jatim saat ini memiliki lebih dari 2.500 eksportir yang memasarkan produknya di 200 negara, termasuk Amerika Serikat (AS), Jepang, Swiss, Singapura, dan China. 

“Angka kontribusi ini tentu hasil kolaborasi solid antara kementerian, lembaga, pelaku usaha, serta seluruh elemen ekosistem ekspor Jawa Timur,” katanya lewat siaran pers, Senin (10/6/2024).

Dia mengatakan itu forum LPEI Export Forum 2024 dengan tema “Bedah Pasar Ekspor Produk Unggulan Jatim” di Surabaya pada Selasa (5/6/2024).  

Baca juga: Luncurkan Platform Digital, LPEI Mudahkan UKM Lakukan Ekspor

LPEI menyelenggarakan pertemuan eksportir Jatim itu untuk menanggapi nilai strategis Jatim dalam perekonomian nasional.

Acara itu digelar LPEI bekerja sama dengan Direktorat Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko (DJPPR) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Bea Cukai Jatim, dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Jatim.

Anton Herdianto menyatakan, LPEI hadir untuk memberikan dukungan kepada eksportir dalam bentuk pembiayaan, penjaminan, asuransi, dan jasa konsultasi. 

“Upaya kami adalah secara proaktif menjemput bola untuk memberikan solusi yang tepat dan memenuhi harapan para eksportir,” ujarnya.

Dalam forum tersebut, para peserta dibekali dengan berbagai edukasi dan informasi mengenai fasilitas dan dukungan dari LPEI dan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jatim. 

Baca juga: LPEI Luncurkan Program CRDP untuk Putra-putri Terbaik yang Ingin Berkontribusi pada Ekspor Nasional

Dukungan dan fasilitas itu mencakup program pelatihan dan pengembangan kapasitas, tren dan peluang perluasan akses pasar, serta akses fasilitas pembiayaan untuk membantu para eksportir meningkatkan kapasitas bisnisnya. 

Untuk diketahui, Jatim berkontribusi sebesar 14,46 persen terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia dan memberikan sumbangsih sebesar 25,07 persen terhadap Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Pulau Jawa. 

Nilai ekspor Jatim pada Maret 2024 mengalami peningkatan sebesar 39,10 persen jika dibandingkan pada Februari 2024 dengan total nilai mencapai 2,51 miliar dollar AS. 

Market Intelligence and Leads Management Chief Specialist LPEI Rini Satriani menambahkan, pertumbuhan ekspor Jatim diperkirakan tetap stabil hingga 2025 mendatang. 

Menurutnya, melemahnya ekspor ke negara-negara tradisional, seperti AS, Jepang, dan China, terkompensasi oleh kenaikan ekspor ke Asia Tenggara dan Timur Tengah. 

Baca juga: LPEI dan Diaspora Indonesia Kerja Sama Buka Akses Pasar UKM Indonesia ke Kanada

Halaman:


Terkini Lainnya

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Whats New
PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

PHK Karyawan Tokopedia Dikhawatirkan Berdampak ke UMKM, Mengapa?

Whats New
BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

BRI Dukung UMKM Produk Dekorasi Rumah Tembus Pasar Internasional

Whats New
OJK Sebut Kredit Macet Perbankan Turun Setelah Pandemi

OJK Sebut Kredit Macet Perbankan Turun Setelah Pandemi

Whats New
Harga Koin Meme Pepe Melonjak 820 Persen Sejak Awal Tahun

Harga Koin Meme Pepe Melonjak 820 Persen Sejak Awal Tahun

Earn Smart
Mengenal Layanan SEO Cryptocurrency Unggulan dari Arfadia untuk Bisnis Blockchain

Mengenal Layanan SEO Cryptocurrency Unggulan dari Arfadia untuk Bisnis Blockchain

Whats New
10 Kota Termahal di Dunia untuk Ekspatriat, 2 Ada di Asia

10 Kota Termahal di Dunia untuk Ekspatriat, 2 Ada di Asia

Whats New
High-speed Sleeper Train Perdana Beroperasi di Hong Kong, Segini Harga Tiketnya

High-speed Sleeper Train Perdana Beroperasi di Hong Kong, Segini Harga Tiketnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com