Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minta Simbara Timah dan Nikel Segera Jalan, Luhut: Jangan Ragu-ragu, Hajar Saja

Kompas.com - 11/06/2024, 09:05 WIB
Haryanti Puspa Sari,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan meminta Kementerian/Lembaga (K/L) untuk mempercepat implementasi Sistem Informasi Pengelolaan Mineral dan Batubara (Simbara).

Adapun sistem Simbara ini digunakan untuk transaksi komoditas timah dan nikel.

Luhut meminta K/L bekerja cepat untuk menjalankan sistem Simbara tersebut dan melaporkan apabila terjadi hambatan.

"Kita bisa kok, Anda hebat-hebat kok jangan ragu-ragu hajar terus aja, saya yang perintah tidak peduli mau pangkatnya apa kecuali pangkatnya lebih tinggi dari saya," kata Luhut melalui akun Instagram resminya @luhut.pandjaitan, Selasa (11/6/2024).

Baca juga: Kata Luhut, Eropa Mulai Sadar RI Punya Hak Larang Ekspor Nikel

Luhut mengatakan, Simbara telah menghadirkan berbagai manfaat dalam tata kelola minerba di Tanah Air mulai dari optimalisasi penerimaan negara, peningkatan kepatuhan pelaku usaha, sampai efektivitas pengawasan bersama antar Kementerian/ Lembaga.

Melihat potensi besar dari sistem terintegrasi tersebut, ia menilai, sudah saatnya komoditas lain juga akan diimplementasikan ke dalam Simbara.

"Saya tegaskan kepada K/L terkait bahwa manfaat potensi peningkatan penerimaan negara mencapai Rp 6,5 triliun adalah salah satu alasan mempercepat proses integrasi ini selain meningkatkan kepatuhan para pelaku usaha dan efektivitas pengawasan bersama," ujarnya.

Luhut mengatakan, sesuai arahan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sistem Simbara harus selesai secepat paling lama 2 minggu.

Karenanya, ia meminta rapat koordinasi (Rakor) berikutnya kembali digelar di awal Juli untuk mengevaluasi progres penyelesaian dari implementasi Nikel dan Timah di Simbara.

Luhut mengatakan, jika integrasi nikel dan timah di Simbara berdampak positif, selanjutnya akan didorong pada komoditas bauksit dan tembaga.

"Dengan begitu kita akan mewujudkan sebuah legacy penting dalam tata kelola minerba, yang akuntabel dari hulu ke hilir serta dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab kepada masyarakat Indonesia seluruhnya," ucap dia.

Baca juga: Simbara Cegah Celah Korupsi, Bisa Blokir Otomatis Pengiriman Batu Bara Jika Dokumen Bermasalah

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Peluang Perawat Indonesia Bekerja di Belanda Terbuka Lebar

Peluang Perawat Indonesia Bekerja di Belanda Terbuka Lebar

Work Smart
Pertamina dan PLN Masuk 10 Besar Perusahaan Energi Terbesar Asia Tenggara 2024 Versi Fortune

Pertamina dan PLN Masuk 10 Besar Perusahaan Energi Terbesar Asia Tenggara 2024 Versi Fortune

Whats New
Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Adaro Minerals Buka Lowongan Kerja hingga 30 Juni 2024, Simak Persyaratannya

Work Smart
Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Cerita Tiarsih Bangun Kampung Rosella, Tingkatkan Ekonomi dari Komoditas Daerah

Smartpreneur
HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

HUMI Bakal Bagikan Dividen Rp 18,04 Miliar

Whats New
Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Boeing Angkat Mantan Diplomat Australia Jadi Presiden Asia Tenggara

Whats New
Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Holding BUMN Danareksa Bagi-bagi 212 Hewan Kurban ke 16.000 KK

Whats New
Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Prudential Gandeng Mandiri Investasi, Luncurkan Subdana untuk Nasabah Standard Chartered

Earn Smart
Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Pertamina Peringkat Ketiga Perusahaan Terbesar di Asia Tenggara Versi Fortune 500

Whats New
Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Marak PHK di Industri Tekstil, Asosiasi: Ribuan Pekerja Belum Terima Pesangon

Whats New
Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Daya Saing Indonesia Terbaik ke-27 Dunia, Ungguli Jepang dan Malaysia

Whats New
10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

10 Raja Terkaya di Dunia, Raja Inggris Tak Masuk Daftar

Earn Smart
BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

BPR Perlu Percepatan Digitalisasi untuk Hadapi Tantangan Global

Whats New
Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Apakah Indonesia Mampu Ciptakan “Kemandirian Beras”?

Whats New
Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Puncak Arus Balik Libur Idul Adha 2024, KAI Layani 168.631 Penumpang

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com