Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

"Kecanduan" Ojek Online, Bagaimana Mengatur Duit agar Tak Kuras Kantong?

Namun, tarif ojek online yang begitu tinggi di jam-jam sibuk membuat kita terkadang merogoh kocek lebih dalam dari yang seharusnya dianggarkan.

Lidya Panjaitan (25) misalnya, salah seorang pekerja media di Jakarta mengalokasikan dana setidaknya Rp 1,2 juta sebulan atau setidaknya Rp 14,4 juta dalam satu tahun untuk biaya transportasi sehari-hari.

Pekerjaan yang menuntutnya untuk berpindah tempat dari satu lokasi ke lokasi lainnya membuat ojek online menjadi solusi yang menurutnya paling tepat. Namun, uang yang dia alokasikan terkadang masih kurang.

Perencana keuangan Finansia Consulting Eko Indarto mengatakan, keberadaan ojek online memang sudah menjadi kebutuhan yang tak bisa dihindari. Lalu, bagaimana cara menganggarkan dana transportasi ojek online tanpa membuat kantong bocor?

Pilih yang Mahal buat Patokan 

"Sebenarnya sederhana, tinggal memilih dari beberapa alternatif moda transportasi online, nah pilih yang termahal. Setelah ditemukan angka termahal, kalikan dengan kebutuhan, misalnya 25 hari kerja," ujar Eko ketika dihubungi Kompas.com, Selasa (5/3/2019).

Eko mengatakan, angka tersebutlah yang seharusnya menjadi patokan dari anggaran trasportasi.

Namun, pada praktiknya, upayakan untuk mencari tarif termurah untuk sehari-hari. Pasalnya, aplikasi penyedia jasa ojek online juga kerap memberikan potongan harga. Selain itu, pada jam-jam di luar jam sibuk harga mereka juga jauh lebih murah.

Menurut Eko, selain mempermudah mobilitas masyarakat, keberadaan ojek online juga seharusnya bisa membantu dalam mengelola anggaran. Sebab, kita bisa membandingkan tarif antara satu ojek online dengan yang lain.

"Nah kelebihannya dengan keberadaan online ini kita bis menggunakan atau membandingkan harganya," ujar dia.

Manfaatkan Transportasi Publik

Ditambah lagi, ke depannya dengan upaya pemerintah untuk menyediakan pilihan moda transportasi umum yang lebih beragam seharusnya bisa semakin menekan ketergantungan masyarakat terhadap ojek online.

"Nanti ada MRT, ada LRT, itu harusnya bisa jadi alternatif, dia bisa menggunakan moda transportasi lainnya," ujar Eko.

https://money.kompas.com/read/2019/03/06/080300426/-kecanduan-ojek-online-bagaimana-mengatur-duit-agar-tak-kuras-kantong-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke