Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kala Luhut Bandingkan MRT dan Mobil Dinas Menteri...

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan akhirnya menjajal MRT Jakarta.

Kamis (28/3/2019) petang, untuk pertama kalinya mantan Komandan Satgas Tempur Khusus Pasukan Pemburu Kopassus itu menjajal MRT.

Luhut naik MRT dari Stasiun Hotel Indonesia sekitar pukul 17.00 lewat. Di gerbong MRT, ia berbincang dengan warga yang turut mencoba moda transformasi anyar Ibu Kota itu.

Ia juga harus berdesak-desakan di dalam gerbong kereta lantaran naik MRT di jam pulang kerja. Namun begitu, Luhut punya kesan tersendiri.

"Ini lebih cepat dari ngoeng-ngoeng," komentar Menko Luhut soal MRT seperti dikutip dari siaran pers.

Kata ngoeng-ngoeng yang digunakan Luhut mengacu kepada mobil dinasnya yang selalu mendapat pengawalan dari kepolisian.

Ia membandingkan waktu tempuh MRT dengan mobil dinasnya tersebut. Waktu tempuh MRT dari Bundaran Hotel Indonesia ke Lebak Bulus dinilai lebih cepat mobil dinasnya.

Sekitar pukul 17.44 WIB, MRT yang dinaiki Luhut pun tiba di Stasiun Lebak Bulus. Waktu tempuh dari Bundaran Hotel Indonesia ke Lebak Bulus hanya sekitar 30 menit.

Biasanya pada jam sibuk, waktu tempuh Bundaran HI-Lebak Bulus bisa lebih dari satu jam menggunakan mobil.

Setelah meladeni permintaan foto bersama dengan warga di Stasiun Lebak Bulus, Menko Luhut pun kembali menaiki kereta pukul 18.15 WIB dan tiba kembali ke Stasiun HI pukul 18.43 WIB.

https://money.kompas.com/read/2019/03/29/103738226/kala-luhut-bandingkan-mrt-dan-mobil-dinas-menteri

Terkini Lainnya

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 DI Lingkungan Smelter Nikel?

Miliki Risiko Kecelakaan Tinggi, Bagaimana Penerapan K3 DI Lingkungan Smelter Nikel?

Whats New
Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Pemerintah Akan Revisi Aturan Penyaluran Bantuan Pangan

Whats New
Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Kolaborasi Pentahelix Penting dalam Upaya Pengelolaan Sampah di Indonesia

Whats New
Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Menteri Teten Ungkap Alasan Kewajiban Sertifikat Halal UMKM Ditunda

Whats New
Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Viral Video Petani Menangis, Bulog Bantah Harga Jagung Anjlok

Whats New
9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

9,9 Juta Gen Z Indonesia Tidak Bekerja dan Tidak Sekolah

Whats New
Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Rombak Direksi ID Food, Erick Thohir Tunjuk Sis Apik Wijayanto Jadi Dirut

Whats New
OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

OJK Bakal Buka Akses SLIK kepada Perusahaan Asuransi, Ini Sebabnya

Whats New
Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan 'Buyback' Saham

Gelar RUPST, KLBF Tebar Dividen dan Rencanakan "Buyback" Saham

Whats New
Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Layanan LILO Lion Parcel Bidik Solusi Pergudangan untuk UMKM

Whats New
60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

60 Persen Pekerja RI Bekerja di Sektor Informal dan Gig, Hadapi Tantangan Keterbatasan Akses Modal

Whats New
Surat Utang Negara adalah Apa?

Surat Utang Negara adalah Apa?

Work Smart
Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Luhut Minta Kasus Tambak Udang di Karimunjawa Tak Terulang Lagi

Whats New
Kemenhub Bebas Tugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Kemenhub Bebas Tugaskan Sementara Kepala Kantor OBU Wilayah X Merauke yang Diduga KDRT

Whats New
Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Demi Tingkatkan Kinerja, Bakrie & Brothers Berencana Lakukan Kuasi Reorganisasi

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke