Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Milenial Gemar "Beli" Pengalaman, Apa Untungnya?

NEW YORK, KOMPAS.com - Milenial dikenal sebagai generasi yang gemar membelanjakan uangnya untuk membeli pengalaman ketimbang barang. Singkat kata, mereka adalah "generasi pengalaman" dan membentuk "ekonomi pengalaman."

Temuan JP Morgan menyebut, generasi milenial lebih senang membelanjakan uang untuk berlibur, hiburan, dan makan di restoran ketimbang generasi sebelumnya. Pun sebuah studi bertajuk Fidelity Investments' 2018 Millennial Money Study menemukan bahwa lebih dari 25 persen responden menyatakan, setelah mengalami pekan yang berat, hal yang paling membuat milenial bahagia adalah hiburan seperti menonton bioskop atau konser.

Namun, banyak orang yang meragukan efektivitas perilaku belanja generasi milenial tersebut. Ada pandangan bahwa menghabiskan uang untuk pengalaman tak memberikan manfaat.

Akan tetapi, pakar keuangan Jean Chatzky menyatakan, membelanjakan uang untuk pengalaman seperti yang dilakukan generasi milenial dapat memberikan manfaat yang lebih tahan lama dan substansial.

"Membelanjakan uang untuk pengalaman cenderung memberi hasil yang lebih tahan lama dan substansial," sebut Chatzky dalam bukunya yang berjudul Women with Money seperti dikutip dari Business Insider, Senin (1/4/2019).

Menurut Chatzky, ini beberapa manfaat membelanjakan uang untuk pengalaman, seperti yang dilakukan milenial.

1. Pengalaman bermanfaat seiring berjalan waktu

"Ketika Anda mengalami sesuatu, Anda menciptakan memori. Ini memungkinkan Anda kembali dan mengenang lagi, yang memberikan kebahagiaan hakiki ketika Anda kembali merasakan momennya," jelas Chatzky.

Ia memberi contoh adalah pengaruh media sosial dalam mengembalikan kenangan, seperti tagar #TBT atau #throwback. Sebuah studi yang dihelat para ahli di Cornell University menemukan bahwa mengunggah kenangan di media sosial membantu memperbaiki daya ingat seseorang.

2. Pengalaman membutuhkan perencanaan

Merencanakan pengalaman akan membangun antisipasi. Ini misalnya terjadi saat akan merencanakan liburan.

"Ketika Anda mulai menjabarkan rincian liburan, riset tempat yang akan dikunjungi, cari tahu siapa yang akan Anda temui, maka Anda akan mulai merasa senang. Mencatat tanggal liburan di kalender memberikan Anda sesuatu yang dinantikan," tutur Chatzky.

3. Pengalaman kerap melibatkan orang lain

Sebut saja Anda menghabiskan uang untuk berlibur, nonton konser, atau nonton film bersama teman-teman. Jalinan hubungan interpersonal pun terbangun kian kuat, tak hanya pengalaman yang didapat.

"Aspek sosial menghabiskan waktu dengan orang lain adalah bertambahnya kebahagiaan," ungkap Chatzky.

Ia mengutip riset yang dilakukan Michael Norton, profesor dari Harvard Business School yang menemukan bahwa membelanjakan uang untuk memperkuat hubungan dengan orang lain adalah hal yang bermanfaat.

4. Pengalaman melibatkan kegiatan fisik

Banyak milenial yang membelanjakan uangnya untuk kegiatan fisik seperti berolahraga. Chatzky berpandangan, membelanjakan uang untuk olahraga dapat menggenjot kebahagiaan dalam berbagai hal, salah satunya menurunkan stres.

"Dalam jangka pendek, olahraga membuat Anda merasa lebih baik karena Anda membuang kalori. Dalam jangka panjang, ini membuat Anda lebih kuat secara fisik dan bisa mengatasi stres yang terjadi dalam hidup," jelas Chatzky.

Meskipun Anda tidak mengalami stres, imbuh dia, tubuh yang lebih sehat dan bugar pun bisa membuat Anda lebih bahagia.

https://money.kompas.com/read/2019/04/01/152302526/milenial-gemar-beli-pengalaman-apa-untungnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke