Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tak Dapat Tenaga dari Sentimen Global dan Domestik, Rupiah Masih Akan Tertekan

JAKARTA, KOMPAS.com - Tekanan terhadap kurs rupiah Senin (13/5/2019) diprediksi bakal berlanjut pada perdagangan Selasa (14/5/2019). Mengingat berbagai sentimen internal maupun eksternal memberikan dampak yang cukup kuat pada nilai tukar rupiah terhadap dollar AS.

Berdasarkan data Bloomberg, pada Senin (13/5/2019) rupiah ditutup di level Rp 14.423 per dollar AS, melemah 0,67 persen dibanding akhir pekan lalu. 

Begitu juga dengan rupiah di kurs tengah Bank Indonesia (BI/JISDOR) yang melemah 0,10 persen ke level Rp 14.362 per dollar AS.

Direktur Utama PT Garuda Berjangka Ibrahim mengatakan, meskipun sempat menguat rupiah akhirnya ditutup melemah pada perdagangan awal pekan. Sentimennya datang dari eksternal maupun internal.

Dari eksternal, Ibrahim mengungkapkan eskalasi terbaru dalam perang dagang Amerika Serikat (AS) dan China tengah menemui jalan buntu. Ditambah lagi, keputusan Presiden AS Donald Trump untuk menaikkan bea impor barang dari China sebanyak 25 persen.

Di sisi lain, menjelang pemilihan Parlemen Eropa banyak manuver politik terjadi di akhir pekan lalu. Ini lantaran, jumlah pemungutan suara yang tidak mendukung Brexit memberikan tekanan kepada Perdana Menteri Theresa May.

Sedangkan dari sentimen domestik, pasar merespon rilis data neraca transaksi berjalan (CAD) yang membukukan defisit sebanyak 7 miliar dollar AS di tiga bulan pertama 2019, atau setara 2,6 persen dari PDB.

"Jika defisit awal tahun saja sudah lebar, maka ada potensi CAD sepanjang 2019 juga bakal melebar. Akhirnya, rupiah menjadi kehilangan pijakan untuk menguat," kata Ibrahim, Senin.

Untuk perdagangan besok, rupiah diyakini masih akan melemah dengan rentang pergerakan Rp 14.400 - Rp 14.470 per dollar AS.

"Ini karena, imbas dari sentimen eksternal dan internal yang cukup kuat," tandasnya. (Intan Nirmala Sari)

Berita ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Tak mendapat tenaga dari sentimen global dan domestik, rupiah masih akan tertekan

https://money.kompas.com/read/2019/05/13/193209626/tak-dapat-tenaga-dari-sentimen-global-dan-domestik-rupiah-masih-akan-tertekan

Terkini Lainnya

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke