Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penerimaan Negara hingga April 2019 Capai Rp 530,74 Triliun

“Penerimaan pajak mampu tumbuh positif sebesar 4,72 persen year on year. Sedangkan PNBP dan hibah masing-masing tumbuh negatif sebesar 14,85 persen dan 64,26 persen," ujar Menteri Keuangan Sri Mulyani di Jakarta, Kamis (16/5/2019).

Wanita yang akrab disapa Ani itu menjelaskan, penerimaan negara tersebut berasal dari perpajakan sebesar Rp 436,4 triliun, PNBP Rp 93,97 triliun dan hibah Rp 354,30 miliar.

“Capaian penerimaan pajak ditopang oleh penerimaan PPh pasal 25/29 Badan, PPh pasal 21, PPh Final, dan PPh pasal 22 impor," kata mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu.

Sementara itu, realisasi penerimaan kepabeanan dan cukai telah mencapai Rp49,42 triliun atau 23,66 persen dari target tahun ini. Penerimaan kepabeanan dan cukai tumbuh positif sebesar 46,98 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

“PNBP mengalami tekanan karena harga komoditas. Realisasi tersebut lebih rendah dibandingkan penerimaan PNBP periode sama tahun lalu yang mencapai Rp110,35 triliun. Tahun ini growth-nya tumbuh negatif 14,8 persen," ucap dia.

https://money.kompas.com/read/2019/05/16/200459926/penerimaan-negara-hingga-april-2019-capai-rp-53074-triliun

Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke