Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hadapi Revolusi Industri 4.0, Kemnaker Hadirkan Pelatihan Bisnis Startup

KOMPAS.com – Ada banyak cara untuk menghadapi era revolusi industri 4.0. Salah satunya dengan memberikan pelatihan pengembangan bisnis startup untuk mendorong pertumbuhan wirausaha Indonesia.

Kementerian Ketenagakerjaan (Kemenaker) nampaknya menyadari betul peluang itu. Oleh karenanya, Kemenaker turut memfasilitasi inkubasi bisnis kepada 15 tenant startup untuk pengembangan sektor ini.

Melalui program inkubasi bisnis tersebut, para tenant akan mengikuti serangkaian program pengembangan bisnis berbasis digital.

Kepala Badan Perencanaan dan Pengembangan (Barenbang) Kemnaker Tri Retno Isnaningsih mengatakan, para tenant startup akan didorong agar dapat mengembangkan bisnis digital.

“Dengan begini diharapkan mereka bisa memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian nasional,” katanya saat membuka Inkubasi Bisnis Talent Cube Batch-2 di Innovation Room Kemnaker, Jakarta, Kamis (20/6/2019), seperti dalam keterangan tertulisnya.

Retno menambahkan, pengembangan inkubasi bisnis startup berbasis digital merupakan salah satu program unggulan Kemnaker dalam menghadapi industri 4.0.

“Dalam program inkubasi startup ini, ide-ide bisnis berbasis teknologi mulai diciptakan, serta diuji dan dipersiapkan untuk memasuki pasar. Kami fasilitasi mulai dari permulaan, penguatan, hingga pengembangan," ujarnya.

Pemerintah Indonesia, kata Retno, terus mendorong pertumbuhan wirausaha Indonesia. Hal ini karena jumlah wirausaha di Indonesia baru mencapai 3,1 persen dari total jumlah penduduk Indonesia yang mencapai 263 juta.

Jumlah tersebut masih kalah bila dibandingkan dengan Malaysia yang sudah mencapai 5 persen, Singapura sebanyak 7 persen, dan Jepang sebesar 9 persen.

"Kami mengajak para pelaku bisnis untuk bisa terus memanfaatkan fasilitas dan akses yang tersedia, serta tentu kami sangat senang atas saran dan masukannya mengenai apa saja yang dibutuhkan di Ruang Innovation Room ini," ujarnya.

Senada dengan Retno, Direktur Program Talent Indonesia Anjani Amitya Kirana menjelaskan bahwa lini kerja non-formal dengan platform digital semakin diminati.

Indonesia pun disebutnya sangat berpotensi untuk mengembangkan sektor ini, mengingat 60 persen angkatan kerja Indonesia bekerja di sektor informal.

Namun, masyarakat yang bekerja pada sektor informal berbasis platform digital masih terkendala akses kolaborasi dan kelayakan hidup.

Mereka juga masih terkendala pada standar skill set jenis pekerjaan baru, serta sertifikasi kompetensi yang sesuai dengan kebutuhan industri.

"Jadi kita sebenarnya punya 60 persen talenta potensial yang bergerak di bisnis teknologi digital. Inilah yang ingin coba dikembangkan dalam talent hub," kata Anjani.

Ke depan, para peserta akan mendapat berbagai pelatihan seperti maping strategic partner, socializing and scouting, vocational training and business accelaration, sertification, dan match making.

"Langkah selanjutkan dalam pegembangan inkubasi bisnis ini  adalah mempertemukan startup dan industri terkait agar terus tumbuh dan berkembang. Kami harapkan terwujudnya kesempatan kerja baru dan mempercepat pengurangan pengangguran," tutup Anjani.

https://money.kompas.com/read/2019/06/21/153000126/hadapi-revolusi-industri-4.0-kemnaker-hadirkan-pelatihan-bisnis-startup

Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke