Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Simak, 3 Tipe Orang yang Tak Butuh Asuransi Jiwa

JAKARTA, KOMPAS.com - Tidak seperti asuransi kesehatan, tak semua orang butuh asuransi jiwa. Momentum ini tentu menjadi alat penting untuk menjaga stabilitas keuangan Anda.

Misalnya, membeli asuransi jiwa di usia pensiun atau membeli asuransi jiwa tapi Anda tidak punya tanggungan apapun, nampaknya pembelian asuransi jiwa tidak perlu dilakukan.

Sebab, biaya yang Anda keluarkan untuk membeli asuransi jiwa tidak sebanding dengan klaim yang Anda dapat.

Ketika Anda membeli polis asuransi jiwa, Anda diwajibkan membayar premi agar ahli waris dapat menerima klaim kematian Anda. Namun bila Anda tak memiliki tanggungan, bisa dibayangkan apa yang terjadi.

Dikutip dari Bussiness Insider, Jumat (23/8/2019), berikut ini 3 jenis orang yang biasanya tidak memerlukan asuransi jiwa tergantung pada situasi keuangannya.

1. Seseorang tanpa tanggungan

Jika Anda seorang lajang tanpa tanggungan, Anda mungkin tidak membutuhkan asuransi jiwa, atau setidaknya belum membutuhkan.

Para pakar keuangan lebih merekomendasikan asuransi jiwa kepada orang-orang yang secara finansial menanggung pasangan, anak-anak, atau kerabat lainnya.

Artinya, orang-orang selain yang disebutkan di atas akan bergantung pada pendapatan mereka sendiri dalam membiayai hidupnya.

Kendati tak diwajibkan memiliki asuransi jiwa, bukanlah ide buruk jika seorang lajang yang tidak memiliki tanggungan membeli asuransi jiwa.

Pasalnya, penerima manfaat yang ditunjuk, siapapun itu, tetap masih akan menerima pembayaran tunai yang Anda bayarkan selama hidup.

Namun perlu dipikirkan kembali, mungkinkah tak ada penggunaan uang yang lebih baik selain menaruh uang di asuransi jiwa?

Kecuali misalnya, Anda memiliki utang yang harus dibayar meski Anda tak ada lagi di dunia ini.

Anda mungkin memerlukan asuransi jiwa agar orang lain yang mungkin keluarga Anda atau kerabat tidak akan bertanggung jawab soal pembayaran utang tersebut.

Terlebih, jika Anda merasa belum memiliki cukup uang tunai di dalam rekening likuid untuk menutupi utang itu.

Dalam hal ini, carilah polis asuransi jiwa yang murah untuk membantu mengimbangi perbedaannya.

Adapun opsi terbaiknya coba pertimbangkan kebijakan masa manfaat, karena lebih murah dan berlangsung selama periode waktu tertentu.

2. Pensiunan dan pra-pensiunan

Premi asuransi jiwa cenderung meningkat dengan bertambahnya usia, biasanya karena kesehatan menurun yang menyebabkan kehidupan seseorang menjadi lebih mahal untuk diasuransikan.

Membeli polis asuransi jiwa di kemudian hari pada momen tersebut biasanya akan sangat mahal.

Jika Anda memiliki ahli waris, cobalah cari cara lain untuk dapat memastikan sang ahli waris bisa terurus dengan baik secara finansial saat Anda tidak ada. Ketimbang Anda membeli polis asuransi jiwa di menit-menit terakhir.

3. Anak-anak dan pelajar

Perlu Anda ingat, anak-anak dan mahasiswa tidak perlu polis asuransi jiwa karena mereka belum memiliki tanggungan. Kecuali, anak tersebut harus mendukung keluarganya dalam hal finansial, seperti aktor cilik misalnya.

Namun tentu saja, hal itu jarang terjadi.

Jika terjadi, anak-anak tersebut mungkin memang harus membeli polis asuransi jiwa khusus anak-anak, meski orang dewasa masih merupakan pemegang polis.

Tapi secara umum, anak-anak dan pelajar atau anak berusia tanggung adalah pihak-pihak yang dilindungi oleh orang tua, kakek-nenek, atau polis asuransi jiwa wali lainnya.

Meskipun kaum muda berada di pihak mereka, tidak ada manfaat nyata untuk membeli asuransi jiwa sebagai mahasiswa tanpa kewajiban finansial.

https://money.kompas.com/read/2019/08/23/080000126/simak-3-tipe-orang-yang-tak-butuh-asuransi-jiwa

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke