Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

OJK Bakal Hentikan Penerbitan Reksadana Baru, Karena ....

Adapun penghentian ini dilakukan karena OJK tengah meneliti penyebab tingginya investor tunggal dalam portofolio reksadana di Indonesia.

"Yang baru kita stop dulu, kita hold dulu. Tapi yang sudah ada, ya jalan saja seperti biasa. Karena kita ingin pastikan, kita ingin berdiskusi dengan MI kenapa terjadi tren seperti ini?" kata Deputi Komisioner Pengawas Pasar Modal 2 Fakhri Hilmi di Jakarta, Kamis (12/9/2019).

Fakhri menjelaskan, jumlah investor tunggal dalam produk reksadana sudah sepertiga dari total keseluruhan produk reksadana. Berdasarkan data OJK, sebanyak 689 dari 2.158 reksadana yang dimiliki investor tunggal dengan nilai dana kelolaan sebesar Rp 190,82 triliun.

Dari total itu, 68 reksadana diantaranya merupakan investor reksadana tunggal dengan portofolio investasi tunggal alias hanya satu efek dengan Total dana kelolaan reksadana mencapai Rp 9,44 triliun.

"Kita lihat data-data itu perlu kita cermati dan dalami. Makanya untuk sementara waktu pendaftaran baru untuk reksadana tunggal kita hentikan dulu, kita tutup dulu," jelas Fakhri.

Fakhri menjelaskan, sebetulnya tidak ada yang dilanggar oleh manajer investasi maupun investor tunggal tersebut. Pasalnya, OJK memang telah menghapus aturan tahun 1996 tentang batas maksimal kepemilikan reksadana hanya 2 persen agar penyebarannya merata.

Tapi akhirnya aturan tersebut dicabut sehingga tidak menghalangi masuknya investor besar dalam portofolio reksadana.

"Sesuai perkembangan ada yang 50 orang dalam satu produk, 30, ada juga yang hanya 1. Di sisi lain kita juga punya produk yang memang dirancang untuk 1 investor, sedangkan reksadana tujuannya untuk publik. Makanya ini yang saya rasa kita perlu teliti apakah ada fitur reksadana yang buat investor tertarik atau seperti apa?," pungkas dia.

https://money.kompas.com/read/2019/09/12/121122826/ojk-bakal-hentikan-penerbitan-reksadana-baru-karena

Terkini Lainnya

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Cara Transfer BNI ke BRI lewat ATM dan Mobile Banking

Spend Smart
Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Suku Bunga Acuan Naik, Apa Dampaknya ke Industri Multifinance?

Whats New
Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Aturan Impor Produk Elektronik Dinilai Bisa Perkuat Industri Dalam Negeri

Whats New
Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Cara Beli Pulsa melalui myBCA

Spend Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke