Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Genjot Ekonomi Syariah di Jatim, Ini yang Dilakukan Khofifah

SURABAYA, KOMPAS.com – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menyatakan, pihaknya telah menginisiasi sejumlah langkah untuk menggenjot ekonomi dan keuangan syariah, khususnya di provinsi yang dipimpinnya tersebut.

Bukan tanpa alasan, sebab kata Khofifah, Jawa Timur merupakan provinsi dengan jumlah pesantren terbanyak, yakni lebih dari 6.000 pesantren.

Adapun salah satu langkah yang dilakukan Pemprov Jawa Timur dalam menggenjot ekonomi syariah adalah tengah diinisiasinya program One Pesantren One Product (OPOP).

“Kami sudah expo dua kali. Kami identifikasi ada 248 item,” kata Khofifah saat memberikan sambutan pada acara Festival Ekonomi Syariah (Fesyar) di Surabaya, Rabu (6/11/2019).

Program tersebut, imbuh Khofifah, sudah dimasukkan ke dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2020. Namun, agar program OPOP bisa berkembang lebih pesat, Khofifah mengakui butuh sinergi yang luar biasa serta pendampingan yang luas.

“Kami butuh improvement (perbaikan) dari berbagai lini agar OPOP bisa tumbuh besar menjadi ekonomi syariah Jawa Timur,” sebutnya.

Selain itu, langkah lainnya adalah rencana program Islamic Science Park. Agar program ini dapat berjalan, Khofifah mengaku sudah mempresentasikannya di hadapan pimpinan fraksi di DPRD Jawa Timur, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, hingga Presiden Joko Widodo.

Menurut dia, Islamic Science Park akan menjadi bagian dari Indonesia Islamic Science Park. Islamice Science Park pun diharapkan dapat menarik gravitasi ekonomi syariah dunia ke Indonesia.

Langkah lain adalah mempersiapkan Juleha, alias Juru Sembelih Halal. Menurut Khofifah, hal ini menjadi penting lantaran membangun ekonomi syariah tak hanya dari sisi keuangan syariah, namun juga memastikan proses penciptaan pangan halal berhulu dan hilir halal pula.

Juleha tidak hanya untuk sapi, namun juga untuk ayam. Sebab, Khofifah mengaku menerima banyak laporan bahwa proses penyembelihan ayam tidak sampai ke syaraf induknya.

“Sehingga ini sebetulnya menjadi tidak sah. Karena disiram air panas, maka ayamnya mati. Akhirnya menjadi bangkai,” tutur Khofifah.

Ia juga menyatakan, Jawa Timur tengah berupaya menangkap potensi industri turunan pangan halal. Ini terkait protein hewani yang prosesnya halal.

“Di Jawa Timur pertumbuhan budidaya sapi per September 2019 tercatat 1,3 juta ekor. Provinsi lain tertinggi 300.000. Saya sampaikan ke Pak Mentan, kenapa tidak bikin industri turunan, tidak sekedar daging, tapi protein hewani?” terang Khofifah.

https://money.kompas.com/read/2019/11/06/203339326/genjot-ekonomi-syariah-di-jatim-ini-yang-dilakukan-khofifah

Terkini Lainnya

Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Sri Mulyani Jawab Viral Kasus Beli Sepatu Rp 10 Juta Kena Bea Masuk Rp 31 Juta

Whats New
Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Sri Mulyani Jelaskan Duduk Perkara Alat Belajar Tunanetra Milik SLB yang Ditahan Bea Cukai

Whats New
Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Apa Itu Reksadana Terproteksi? Ini Pengertian, Karakteristik, dan Risikonya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke