Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[POPULER MONEY] Ahok Jadi Bos BUMN | 5 Instansi Favorit CPNS 2019

JAKARTA, KOMPAS.com - Kabar mengenai bakal masuknya mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama ke jajaran pimpinan sebuah BUMN menjadi berita populer Money Kompas.com, Kamis (14/11/2019). Ahok disebut-sebut bakal menjadi direksi atau komisaris sebuah perusahaan pelat merah.

Selain itu, berita tentang 5 instansi dan formasi yang paling diincar pada CPNS 2019 juga menarik perhatian pembaca Money Kompas.com.

Berikut 5 berita populer Money Kompas.com yang masih layak disimak pagi ini.

1. Jadi Bos BUMN, Ahok Cocok Ditempatkan di Perusahaan yang Jalankan PSO

Basuki Tjahaja Puranama atau Ahok digadang-gadang akan menjadi pimpinan di salah satu perusahaan Badan Usaha Milik Negara.

Menanggapi hal itu, Managing Director Lembaga Management Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia Toto Pranoto menilai sosok Ahok tak cocok jika ditempatkan di perusahaan plat merah yang bersinggungan dengan peraturan internasional.

“BUMN yang terikat dengan banyak regulasi international yang rigid mungkin tidak cocok dengan gaya Ahok yang suka terobosan cepat dan potong birokrasi,” ujar Toto saat dihubungi Kompas.com, Kamis (14/11/2019).

Di BUMN mana Ahok cocok ditempatkan? Baca selengkapnya di sini.

2. Lima Instansi dan Formasi Favorit CPNS 2019

Penerimaan Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2019 tahun ini direspon positif oleh seluruh lapisan masyarakat Indonesia.

Mengutip Twitter Badan Kepegawaian Negara (BKN), per Rabu sore (13/12/19), ada lima instansi favorit dengan jumlah pelamar terbanyak tahun ini.

Apa saja instansi dan formasi favorit CPNS 2019? Baca selengkapnya di sini.

3. Masuk ke BUMN, Ahok Diminta Ubah Gaya Komunikasinya

Anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade menilai Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok harus mengubah cara kepemimpinannya jika nantinya benar-benar dipilih jadi bos perusahaan di salah satu Badan Usaha Milik Negara ( BUMN).

Politisi Partai Gerindra ini berharap saat memimpin perusahaan BUMN, Ahok tak lagi sama seperti saat menjadi gubernur DKI Jakarta.

“Saya hormati rencana Menteri BUMN mau mengangkat beliau (Ahok). Kepada Pak Ahok tolong ikuti UU BUMN dan UU perseroan. Jangan sampai nanti diulang lagi petantang-petenteng waktu jadi gubernur DKI. Itu harapan kita,” ujar Andre saat dihubungi Kompas.com, Kamis (14/11/2019).

Mengapa Ahok dipandang perlu ubah gaya komunikasi? Baca di sini.

4. Ini Dua Posisi yang Dianggap Cocok Diemban Ahok di BUMN

Peneliti Alpha Resarch Database Indonesia Ferdy Hasiman menilai sosok mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok cocok untuk menduduki jabatan Direktur Utama PT PLN (Persero) atau PT Pertamina (Persero).

Menurut dia, dua perusahaan ini memiliki tantangan besar, baik dari sisi finansial maupun tata kelola korporasi.

Dua perusahaan pelat merah ini juga dipandang menjadi sarang mafia, mulai dari mafia migas sampai mafia proyek.

Mengapa Ahok cocok di dua BUMN tersebut? Cek selengkapnya di sini.

5. Sri Mulyani: Mungkin Indonesia Butuh 540 Menteri Keuangan...

Menteri Keuangan Sri Mulyani menyentil para kepala daerah yang tak bisa menyesuaikan diri dengan dinamika besaran anggaran yang diberikan pemerintah pusat.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu mengatakan, mungkin dibutuhkan 540 menteri keuangan yang di tempatkan di setiap daerah untuk mengelola anggaran yang dinamis.

"Makanya mungkin kita butuh menteri keuangan lebih dari 540 di masing-masing daerah tuh sehingga bisa tuh kelola naik turun (anggaran)," ujarnya di depan pimpinan pemerintah daerah dalam Sosialisasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa TA 2020 di Kantor Direktorat Jenderal Pajak di Jakarta, Kamis (14/11/2019).

Mengapa Sri Mulyani soroti anggaran untuk pemerintah daerah? Baca di sini.

https://money.kompas.com/read/2019/11/15/053300226/-populer-money-ahok-jadi-bos-bumn-5-instansi-favorit-cpns-2019

Terkini Lainnya

Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Akvindo Tegaskan Tembakau Alternatif Bukan buat Generasi Muda

Whats New
Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Allianz Syariah Bidik Target Pengumpulan Kontribusi Capai 14 Persen Sepanjang 2024

Whats New
Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Whats New
Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke