Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Simak Tips Terhindar dari Investasi Bodong Berkedok Perkebunan

Perencana Keuangan dari OneShildt Financial Planning Budi Rahardjo menyampaikan kalau investasi bodong tak hanya lahir dari investasi berbau perkebunan saja, tapi banyak sektor-sektor lain yang juga rawan terhadap investasi ilegal.

Kondisi ini bisa jadi cerminan, bahwa masyarakat saat ini cenderung memiliki kelemahan dalam hal mengkritisi penawaran investasi dan mudah terbujuk rayu dan iming-iming pengembalian dana dalam jumlah fantastis.

"Ini tidak lepas karena faktor literasi keuangan yang rendah dan pengetahuan akan perlindungan konsumen, khususnya regulasi-regulasi industri keuangan untuk penghimpunan dana masyarakat. Ditambah lagi lemahnya pengawasan," ungkap Budi seperti dikutip dari  Kontan, Sabtu (30/11/2019).

Belum lagi dari sisi investor, pemahaman akan norma-norma investasi juga masih sangat rendah. Khususnya terkait bagaimana cara menghasilkan keuntungan, serta beragam risiko yang akan menyertai investasi tersebut.

Alhasil, kondisi tersebut mengakibatkan masyarakat lebih cenderung melihat sisi penawaran hanya dari sisi keuntungannya saja. Masyarakat juga cenderung melakukan hal yang lebih dekat kepada aksi spekulasi ketimbang dengan berinvestasi.

Di sisi lain, meskipun regulator telah menghadirkan satgas waspada investasi, namun kesadaran masyarakat dalam berinvestasi lebih dibutuhkan saat ini. Yang mana, sikap cermat sebelum memutuskan untuk berinvestasi menjadi hal yang mutlak, bahkan bila perlu berkonsultasi dengan tim satgas waspada investasi.

Sementara itu, sosialisasi yang lebih luas dari pemerintah secara berkelanjutan juga perlu terus disemarakkan. Tentunya, itu untuk mencegah meluasnya aksi penipuan berkedok investasi perkebunan. Bahkan, jika perlu, berbagai bentuk penipuan investasi dapat diarsipkan dalam database tim satgas dan bisa secara gratis diakses oleh masyarakat.

Adapun tips jitu untuk menghindari investasi bodong diantaranya dengan membekali diri dengan pengetahuan dasar investasi. Calon investor perlu mengetahui apa yang disebut dengan keuntungan serta apa yanng dimaksud dengan risiko.

Langkah lainnya, calon investor perlu menentukan ekspektasi tingkat imbal hasil yang wajar. Jangan mudah terbujuk dengan imbal hasil yang terlampau tinggi, namun tidak jelas badan hukumnya. Calon investor juga perlu mengetahui siapa yang bakal jadi penanggungjawab, serta penjualnya.

Perlu digaris bawahi juga, untuk tidak mudah percaya dengan penjual yang tidak mampu menjelaskan secara detil risiko-risiko yang di dalam investasi tersebut. Tips terakhir, yakni dengan mencermati siapa yang menjadi lembaga pengatur dan pengawasnya. Untuk produk-produk keuangan umumnya berada dalam pengawasan OJK.

"Nah, dalam hal investasi perkebunan ini biasanya tidak ada badan pengawas dan pengatur. Maka, investor sebaiknya berhati-hati," tegas Budi. (Intan Nirmala Sari | Azis Husaini)

Artikel ini telah tayang di Kontan.co.id dengan judul: Tips menghindari investasi bodong berkedok perkebunan

https://money.kompas.com/read/2019/12/01/093000926/simak-tips-terhindar-dari-investasi-bodong-berkedok-perkebunan

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke