Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Di Pasar Tomohon, Tikus Kalahkan Sapi

JAKARTA, KOMPAS.com - Bagi orang Minahasa menyantap daging hewan-hewan liar seperti tikus, kelelawar, anjing, kucing, hingga ular bisa dibilang sudah jadi kebiasaan sejak dulu.

Hewan-hewan tersebut diolah jadi makanan khas Minahasa seperti dibuat rica-rica atau masakan lainnya. Lidah orang Minahasa memang sudah terbiasa dengan kuliner yang terbilang ekstrem.

Dikutip dari Harian Kompas, Selasa (28/1/2020), pedagang Pasar Tomohon, Kota Tomohon, Lientje Rengkuan (57), mengaku menjajakan puluhan daging tikus hutan. Dia bilang, tikus yang dijual hanyalah tikus hutan atau kebun berekor putih (Maxomys hellwandii).

”Ekor putih itulah yang membedakan tikus hutan dan tikus rumah,” ujar Lientje yang juga menjual setumpuk daging kelelawar atau paniki.

Di lapak lain, pedagang memajang ular piton dengan panjang sekitar 3 meter. Ada juga pedagang yang menjual daging babi hutan dan anjing. ”Kalau mau melihat yang lengkap, datanglah ke pasar ini pada hari Jumat dan Sabtu pagi,” katanya.

Sejumlah hewan lain yang dagingnya digemari antara lain soa-soa, burung weris, kuskus, tarsius, rusa, hingga hewan endemik langka seperti yaki (Macaca nigra), babi rusa (Babyrousa babirussa), dan anoa (Bubalus sp).

Cici, salah seorang pembeli rutin asal Kanonang Minahasa, mengatakan memakan daging hewan liar seperti sudah jadi tradisi turun menurun.”Pokoknya, semua hewan yang berkaki, melata, terbang, dan berenang kami sikat, ha-ha-ha,” ujar Cici.

Dari sekian hewan yang disebutkan, Cici sangat menyukai tikus hutan yang dimasak bumbu rica dan santan.”Setiap kali makan nyanda (tidak) cukup kalau cuma dua ekor, paling sedikit lima ekor baru kenyang,” kata Cici.

”Wah, rasanya mau nambah,” ucap Cici saat ditanya bagaimana rasanya. Ia mengasosiasikan cita rasa daging tikus dengan daging ayam yang diberi sedikit rasa manis. 

Baca selengkapnya di Kompas.id "Ketika Tikus Mengalahkan Sapi di Pasar Tomohon", Penulis: Sonya Hellen Sinombor/RYO.

 

 

https://money.kompas.com/read/2020/01/28/120000026/di-pasar-tomohon-tikus-kalahkan-sapi

Terkini Lainnya

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Pabrik Sepatu Bata Tutup, Kemenperin Bakal Panggil Manajemen

Whats New
Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Capai 12,5 Persen, Pertumbuhan Ekonomi Dua Wilayah Ini Tertinggi di Indonesia

Whats New
Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Per Februari 2024, Jumlah Pengangguran RI Turun Jadi 7,20 Juta Orang

Whats New
Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Pembangunan Infrastruktur di Australia Jadi Peluang untuk Produsen Baja Lapis RI

Whats New
KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

KAI Ubah Pola Operasi, 21 Kereta Berhenti di Stasiun Jatinegara

Whats New
Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Kejar Target 1 Juta Barrel Minyak, Industri Hulu Migas Hadapi Keterbatasan Rig

Whats New
PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

PGN Suplai Gas Bumi untuk Smelter Tembaga Freeport

Whats New
KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

KKP Kembangkan Jejaring Perbenihan Nasional Ikan Nila

Whats New
Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Kemenhub Evaluasi Pola Pengasuhan di STIP Jakarta

Whats New
Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Konsumsi Rumah Tangga Kembali Jadi Penopang Pertumbuhan Ekonomi Indonesia pada Kuartal I-2024

Whats New
Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Frekuensi Perjalanan LRT Jabodebek Ditambah, Waktu Tunggu Lebih Cepat

Whats New
Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Kepala Bappenas Sebut Pembangunan IKN Capai 80,82 Persen

Whats New
Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Simak Kurs Rupiah Hari Ini di BCA hingga BNI

Spend Smart
Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Pabrik Sepatu Bata di Purwakarta Tutup, Bagaimana Prospek Sahamnya?

Earn Smart
Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Ada Regulasi Ketransmigrasian Baru, Kemendes Sebut Sebagai Modal Pengembangan Transmigrasi Modern

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke