Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Turunkan Suku Bunga, BI Pede dengan Nilai Tukar Rupiah?

JAKARTA, KOMPAS.com - Bank Indonesia (BI) memutuskan untuk memangkas suku bungan acuan BI 7 Day Reverse Repo Rate sebesar 25 basis poin (bps) atau 0,25 persen ke level 4,75 persen.

Ekonom Center of Reform on Economics (CORE) Piter Abdullah mengatakan, keputusan tersebut menunjukan optimisme terhadap nilai tukar rupiah yang akan tetap terjaga meski suku bunga dipangkas.

"Keputusan BI menurunkan suku bunga mengindikasikan BI cukup pede dengan nilai tukar rupiah," kata dia kepada Kompas.com, Jumat (21/2/2020).

Pieter menjelaskan, pemangkasan suku bunga mencerminkan optimisme BI terhadap aliran modal asing dalam bentuk portofolio tidak akan terganggu, meski mengalami berbagai tekanan, seperti isu wabah virus corona.

"BI berani menurunkan suku bunga. Artinya BI cukup confident risiko terganggunya aliran modal portfolio tidak akan besar," kata dia.

Virus corona, Pieter menambahkan, diyakini akan berdampak negatif terhadap realisasi pertumbuhan ekonomi nasional.

Oleh karenanya, untuk mengantisipasi hal tersebut diperlukan kebijakan moneter yang sifatnya pro terhadap pertumbuhan ekonomi.

"Untuk mengantisipasi perlambatan pertumbuhan ekonomi tersebut, saya kira BI mencoba melonggarkan likuiditas," ujarnya.

Melalui penurunan suku bunga ini diharapkan investasi dalam negeri akan meningkat ke depannya.

"Penurunan suku bunga lebih mengarah kepada investasi yang dilakukan oleh investor domestik," ucapnya.

Sebelumnya, bank sentral memutuskan untuk memangkas suku bunga acuan BI 7DRRR sebagai hasil Rapat Dewan Gubernur Januari 2020.

Keputusan tersebut menunjukan komitmen BI yang ingin memunculkan kebijakan lebih akomodatif.

"Kebijakan moneter tetap akomodatif dan konsisten dengan prakiraan inflasi yang terkendali dalam kisaran sasaran, stabilitas eksternal yang aman, serta sebagai langkah pre-emptive untuk menjaga momentum pertumbuhan ekonomi domestik di tengah tertahannya prospek pemulihan ekonomi global sehubungan dengan terjadinya Covid-19," tutur  Gubernur BI Perry Warjiyo di Jakarta, Kamis (20/2/2020).

https://money.kompas.com/read/2020/02/21/094300026/turunkan-suku-bunga-bi-pede-dengan-nilai-tukar-rupiah-

Terkini Lainnya

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Pendapatan Usaha Garuda Indonesia Tumbuh 18 Persen di Kuartal I-2024

Whats New
Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Kuartal I-2024, Emiten Sawit Sumber Tani Agung Resources Cetak Pertumbuhan Laba Bersih 43,8 Persen

Whats New
Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Pendaftaran CASN 2024, Instansi Diminta Segera Isi Rincian Formasi ASN

Whats New
Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Masuk Musim Panen, Bulog Serap 30.000 Ton Gabah Per Hari

Whats New
Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Pekerja Mau Sejahtera dan Naik Gaji, Tingkatkan Dulu Kompetensi...

Whats New
Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Hindari Denda, Importir Harus Lapor Impor Barang Kiriman Hasil Perdagangan dengan Benar

Whats New
Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Pendaftaran Seleksi CASN Dibuka Mei 2024, Menpan-RB Minta Kementerian dan Pemda Percepat Input Formasi Kebutuhan ASN

Whats New
IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

IHSG Turun 0,84 Persen di Awal Sesi, Rupiah Bangkit

Whats New
Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 2 Mei 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Kamis 2 Mei 2024

Spend Smart
Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Harga Bahan Pokok Kamis 2 Mei 2024, Harga Jagung Tk Peternak Naik

Whats New
CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke