Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Nilai Tukar Petani Turun 0,78 Persen di Februari 2020

Nilai tukar petani tersebut dibangun dari rasio atau indeks harga yang diterima petani (It) dibanding harga yang dibayar petani (Ib), terdiri dari indeks konsumsi rumah tangga dan indeks harga-harga untuk biaya produksi maupun penambahan barang modal.

NTP juga merupakan salah satu indikator untuk melihat tingkat kemampuan atau daya beli petani di pedesaan.

Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Yunita Rusanti mengatakan, ada beberapa subsektor yang menyumbang penurunan NTP, antara lain tanaman pangan, holtikultura, dan sebagainya.

"Tanaman pangan ini turun 0,44 persen, hoktikultura 0,81 persen, tanaman perkebunan rakyat 1,89, dan perikanan 0,65 persen meliputi nelayan tangkap maupun budidaya sehingga NTP turun 0,78 persen," kata Yunita di Jakarta, Senin (2/3/2020).

Hanya satu subsektor yang mengalami kenaikan, yaitu NTP peternakan yang naik sebesar 0,17 persen. Yunita bilang, kenaikan terjadi karena harga yang diterima petani naik sebesar 0,52 persen lebih tinggi dibanding harga yang dibayar petani 0,34 persen.

"Sedangkan penurunan untuk beberapa sub sektor dipengaruhi oleh penurunan indeks harga yang diterima petani," ujarnya.

Harga Gabah

Adapun, sebut Yunita, penurunan tanaman pangan disebabkan karena penurunan harga gabah, ketika beberapa daerah sudah mulai panen jagung dan ketela pohon pada Februari 2020 ini.

Sementara penurunan holtikultura disebabkan oleh beberapa komoditas, seperti wortel, kentang, cabai merah, mangga, pisang, dan bawang putih lokal.

"Untuk perkebunan rakyat, penurunan It terjadi karena biji coklat, nilam, cengkeh, tebu, biji pala, pinang, dan lada. Untuk yang perikanan disebabkan oleh beberapa jenis ikan, udang laut, udang payau, kakap, dan kembung," jelasnya.

Sedangkan kenaikan subsektor peternakan disebabkan oleh kenaikan daging ayam ras, telur ayam ras, sapi potong, dan telur itik di harga produsen.

Sejalan, penurunan Nilai Tukar Usaha Pertanian (NTUP) juga terjadi di subsektor yang sama, antara lain penurunan tanaman pangan, holtikultura, perkebunan rakyat, dan perikanan. Hanya subsektor peternakan yang mengalami peningkatan.

"Secara nasional pada Februari 2020, NTUP atau nilai tukar usaha pertanian turun 0,57 persen. Tapi NTUP ini turun lebih kecil daripada NTP," sebutnya.

https://money.kompas.com/read/2020/03/02/185819526/nilai-tukar-petani-turun-078-persen-di-februari-2020

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke