Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Sri Mulyani: Kualitas Ekspor RI Tak Berubah dalam 20 Tahun...

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menyoroti kinerja ekspor Indonesia yang menurut dia tidak mengalami perbaikian sejak 20 tahun yang lalu.

Daya saing produk ekspor Indonesia tidak mengalami peningkatan sejak dirinya masih menjadi peneliti di Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat Universitas Indonesia (UI) dan menjadi konsultan di Kementerian Perdagangan.

"Saya jadi peneliti hingga saya jadi menteri, ekspor kita tidak banyak berubah. Daya saing kita nggak banyak berubah. Berarti kita semua not doing our homework," ujar Sri Mulyani ketika menjadi pembicara dalam Rapat Kerja Kementerian Perdagangan di Jakarta, Kamis (5/3/2020).

"Waktu dunia berubah, ada value added dengan inovasi dan teknologi, birokrasi yang lebih efisien, kita masih hidup tenang, bahagia di khatulistiwa," ujar dia.

Mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia itu pun mengatakan sebagai negara dengan potensi ekspor yang begitu besar kerap kali justru dibatasi oleh para pembuat kebijakan.

Dia pun meminta Kementerian Perdagangan sebagai salah satu regulator yang mengatur soal ekspor-impor untuk melakukan perubahan regulasi.

Dengan demikian investasi langsung yang masuk ke dalam negeri tak mudah pindah ke negara lain yang menawarkan tenaga kerja yang lebih murah dan produktivitas yang lebih tinggi.

"Sedikit saja Srilanka tawarkan upah buruh lebih rendah, langsung besok pindah. Vietnam tawarkan upah buruh lebih rendah, produktivitas lebih tinggi, langsung pindah sana. Itu baru labour, belum perizinan dan lain-lain. Ini yang membuat kita harus pikir keras," ujar dia.

Sebagai catatan, ekspor non migas pada tahun 2019 tercatat surplus sebesar 12 miliar dollar AS, hanya naik tipis dari tahun 2018 yang sebesar 11,2 miliar dollar AS.

Namun demikian, jika dibandingkan dengan tahun 2017, jumlah tersebut merosot tajam. Ekspor pada 2017 tercatat surplus hingga 25 miliar dollar AS.

"Ini hal-hal yang kita semua perlu lihat. Karena kadang-kadang kalau kita lihat neraca pembayaran transaksi berjalan, kita lihat defisit mengecil dan merasa baik. Namun kita sebagai policy maker Kemendag tiap hari bergulat dengan ini," ujar Sri Mulyani.

"Kita melihat dan mengakui bahwa sektor-sektor yang menghasilkan barang baik untuk konsumsi dalam negeri maupun ekspor mengalami tekanan tidak mudah. Ini alarm yang harus didengarkan," jelas dia.

https://money.kompas.com/read/2020/03/05/203100826/sri-mulyani--kualitas-ekspor-ri-tak-berubah-dalam-20-tahun-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke