Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tepis Stigma Konsumtif, Perempuan Harus Mahir Berinvestasi

Menurut Investment Specialist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia (MAMI), Krizia Maulana, pada era kesetaraan ini, perempuan sudah harus mahir dalam hal pengelolaan keuangan, termasuk dalam hal investasi.

Selama beberapa generasi, perempuan identik dengan julukan menteri keuangan keluarga, karena pengelolaan keuangan keluarga selama ini dikelola oleh perempuan / ibu rumah tangga.

Namun ketika bicara soal investasi, yang kita dengar umumnya sering dilakukan oleh laki-laki. Padahal, sudah banyak juga perempuan yang mahir mengelola keuangan sekaligus berinvestasi.

Perempuan identik dengan perilaku konsumtif? 

Yang harus diingat, investasi adalah milik semua kalangan. Selama ini, bisa jadi perempuan lebih identik dengan belanja dan hal-hal berbau konsumtif, sehingga urusan investasi lebih banyak dilakukan laki-laki. Padahal dengan julukannya sebagai menteri keuangan keluarga, membuktikan dalam hal pengelolaan keuangan, perempuan terhitung mahir melakukannya.

“Bagi perempuan, kemampuan berinvestasi menjadi cara untuk menjadi perempuan yang independen, dan mandiri secara finansial. Kini, bukan lagi saatnya menantikan sosok laki-laki mapan yang akan hadir menyelamatkan keuangan,” kata Krizia melalui siaran media, Rabu (23/4/2020).

Krizia juga mengatakan sebagai perempuan juga harus bisa membuktikan diri untuk memenuhi kebutuhan hidupnya sendiri. Dengan berinvestasi, perempuan membuktikan kemampuannya untuk mengelola keuangan, mengembangkan uang, sekaligus memanfaatkan uang dengan baik.

Secara umum, pilihan investasi yang pas untuk perempuan cukup beragam, tidak kalah dengan laki-laki. Hanya saja, perempuan biasanya suka yang simpel, seperti emas, baik itu perhiasan maupun emas batangan.

Namun kendalanya, investasi emas butuh dana yang tidak kecil. Harganya pun terus naik. Tentunya masih ada pilihan investasi dengan anggaran yang tidak terlalu besar serta mudah di akses. Pilihan dikembalikan lagi kepada masing-masing.

Investasi Reksa Dana

Ada juga investasi reksa dana yang bisa menjadi salah satu opsi. Perempuan pekerja kantor yang juga ibu rumah tangga, tentunya akan memilih alternatif investasi yang mudah. Kenapa reksa dana bisa menjadi pilihan?

Alasan pertama adalah, modalnya tidak terlalu besar. Cukup dengan Rp 100.000, sudah bisa berinvestasi.

“Bahkan, sejumlah Manajer Investasi dan Agen Penjual Efek Reksa Dana (APERD) ada yang sudah menawarkan investasi reksa dana mulai dari Rp 10.000,” ujar dia.

Investasi online juga memiliki waktu yang lebih fleksibel, terutama bagi Anda yang tidak memiliki waktu. Belum lagi sudah tersedianya manajer investasi yang akan melakukan tugas mengelola investasi.

Namun hal yang tidak kalah penting adalah jenis investasi, apakah likuid atau tidak. Ini berkaitan dengan, apakah dana yang dicairkan akan masuk ke rekening tabungan nasabah dalam waktu yang telah ditetapkan dalam prospektus.

Selain itu, khusus reksa dana pasar uang tidak ada biaya masuk dan keluar. Reksa dana memiliki tingkat risiko yang rendah sampai yang paling tinggi, investor tinggal menyesuaikan dengan profil risiko masing-masing.

https://money.kompas.com/read/2020/04/23/073100126/tepis-stigma-konsumtif-perempuan-harus-mahir-berinvestasi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke