Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BTN Pangkas Target Pertumbuhan Kredit Jadi 2-3 Persen Pada 2020

Pemangkasan target pertumbuhan kredit tak lepas dari kondisi pandemi Covid-19. Padahal sebelumnya, kredit ditargetkan tumbuh 9,5 persen.

"Kita sudah pasti akan melakukan usulan untuk revisi RBB atau RKAP di tahun ini. Target 9,5 persen sebelumnya, kita revisi antara 2-3 persen," kata Direktur Utama BTN Pahala Nugraha Mansury dalam konferensi video, Jakarta, Jumat (15/5/2020).

Pahala menuturkan, ada dua segmen kredit yang masih diharapkan jadi penopang pertumbuhan kredit pada 2020 ini. Perseroan memprediksi, Kredit Pemilikan Rumah (KPR) bersubsidi masih mampu tumbuh 10 persen.

Kemudian, pendongkrak lainnya berasal dari pembiayaan syariah sebesar 6 persen. Dia berharap, pembiayaan rumah berbasis syariah bisa tumbuh 7-8 persen sepanjang 2020.

"Sedangkan untuk KPR bersubsidi full year antara 10-11 persen tumbuhnya. Itu yang akan jadi engine of growth tahun ini," ungkap Pahala.

Di sisi lain, Pahala memprediksi KPR non subsisi tumbuh flat meski masih ada penyaluran kredit baru sebesar Rp 200-400 miliar per bulan.

Segmen kredit lainnya yang diperkirakan turun adalah kredit komersial non konstruksi dan kredit konstruksi non subsidi berkisar 3-5 persen.

"Pelunasannya memang saat ini kita lihat beberapa debitur juga minta relaksasi. Yang lain kita masih lihat," kata Pahala.

Sebagai informasi, bank bersandi saham BBTN ini menyalurkan kredit senilai Rp 253,25 triliun pada kuartal I 2020. Posisi tersebut tumbuh 4,59 persen (year-on-year/yoy) dari Rp 242,13 triliun di kuartal I 2019.

Penopang terbesar pertumbuhan kredit tentunya berasal dari segmen Kredit Pemilikan Rumah (KPR) Subsidi.

Segmen yang menempati porsi sebesar 44,53 persen dari total kredit di emiten bersandi saham BBTN tersebut mencatatkan pertumbuhan sebesar 10,57 persen (yoy) menjadi Rp 112,78 triliun.

https://money.kompas.com/read/2020/05/15/190400026/btn-pangkas-target-pertumbuhan-kredit-jadi-2-3-persen-pada-2020

Terkini Lainnya

Kinerja Pegawai Bea Cukai 'Dirujak' Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Kinerja Pegawai Bea Cukai "Dirujak" Netizen, Ini Respon Sri Mulyani

Whats New
Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Pembatasan Impor Barang Elektronik Dinilai Bisa Dorong Pemasok Buka Pabrik di RI

Whats New
Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Sukuk Wakaf Ritel adalah Apa? Ini Pengertian dan Karakteristiknya

Work Smart
Viral Mainan 'Influencer' Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Viral Mainan "Influencer" Tertahan di Bea Cukai, Ini Penjelasan Sri Mulyani

Whats New
Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Harga Emas ANTAM: Detail Harga Terbaru Pada Minggu 28 April 2024

Spend Smart
Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Harga Emas Terbaru 28 April 2024 di Pegadaian

Spend Smart
Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Investasi Aman, Apa Perbedaan SBSN dan SUN?

Work Smart
Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Harga Bahan Pokok Minggu 28 April 2024, Harga Daging Ayam Ras Naik

Whats New
SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

SILO Layani Lebih dari 1 Juta Pasien pada Kuartal I 2024

Whats New
Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Bulog Diminta Lebih Optimal dalam Menyerap Gabah Petani

Whats New
Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Empat Emiten Bank Ini Bayar Dividen pada Pekan Depan

Whats New
[POPULER MONEY] Sri Mulyani 'Ramal' Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

[POPULER MONEY] Sri Mulyani "Ramal" Ekonomi RI Masih Positif | Genset Mati, Penumpang Argo Lawu Dapat Kompensasi 50 Persen Harga Tiket

Whats New
Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Ketahui, Pentingnya Memiliki Asuransi Kendaraan di Tengah Risiko Kecelakaan

Spend Smart
Perlunya Mitigasi Saat Rupiah 'Undervalued'

Perlunya Mitigasi Saat Rupiah "Undervalued"

Whats New
Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Ramai Alat Belajar Siswa Tunanetra dari Luar Negeri Tertahan, Bea Cukai Beri Tanggapan

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke