Menurut dia, sejumlah tempat, seperti ruas jalan dan pasar justru semakin ramai di tengah pandemi Covid-19 ini.
"Terjadi pemandangan yang memprihatinkan menjelang Lebaran ini. Pemerintah menegaskan belum ada pelonggaran kebijakan, tetapi keramaian dan kerumunan orang terus saja terjadi. Kondisi ini membingungkan sebagian masyarakat," ujar Rerie sapaan akrab Lestari dalam keterangan tertulisnya, Selasa (19/5/2020).
Dia mengatakan, bila memang belum ada pelonggaran kebijakan, pihak aparat yang berwenang seharusnya bisa langsung menertibkan.
Kenyataannya sebut Rerie, sejumlah tempat termasuk ruas jalan di Jakarta mulai dipadati kendaraan. Di Pasar Tanah Abang, Jakarta Pusat, misalnya, meski secara resmi pasar ditutup, para pedagang tetap bisa menggelar dagangannya di pinggir jalan sekitar pasar.
Akibatnya kerumunan orang tidak terhindarkan. Padahal kawasan Tanah Abang adalah salah satu kawasan dengan catatan kasus Covid-19 yang cukup tinggi di Jakarta.
Berdasarkan http://corona.jakarta.go.id, jumlah pasien positif Covid-19 di Tanah Abang sebanyak 305 orang hingga Senin (18/5/2020).
"Hal tersebut juga menyebabkan masyarakat yang sejak awal mematuhi aturan untuk tetap di rumah menjadi bingung apakah sudah diberlakukan pelonggaran atau bagaimana? Kalau belum ada pelonggaran kebijakan, mengapa tidak ada sanksi dan pengaturan sesuai protokol kesehatan?” kata Legislator Partai NasDem itu.
Kebingungan masyarakat sambung Rerie, bisa berujung pada kekecewaan bahkan sikap skeptis dari masyarakat.
"Sebelum publik tidak peduli, saya berharap pemerintah bisa menerapkan kebijakan dengan tegas sesuai dengan aturan yang berlaku," ucapnya.
Dia juga mengingatkan, pentingnya untuk membangun kesadaran masyarakat bahwa wabah Covid-19 ini harus dihadapi secara bersama dengan disiplin yang tinggi. Jangan sampai kelengahan membawa dampak berlarutnya penyebaran wabah.
https://money.kompas.com/read/2020/05/19/203900326/pemerintah-diminta-konsisten-dalam-penerapan-psbb