Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tetap Bersilaturahim dan Berbagi, Meski Terhalang Pandemi

KOMPAS.com - Umat Islam di seluruh dunia tengah merayakan Idul Fitri atau Lebaran dengan cara yang berbeda dari tahun–tahun sebelumnya akibat adanya pandemi coronavirus disease 2019 (Covid-19).

Pasalnya, situasi dunia sekarang membuat perayaan Idul Fitri lebih sederhana dan diminta jauh dari hiruk pikuk, serta keramaian dan kerumunan.

Hal ini tentunya membatasi setiap orang saat melakukan silaturahim dengan keluarga dan rekan–rekan terdekat.

Namun, adanya internet dan smartphone menjadi penyelamat masyarakat untuk tetap bersilaturahim secara virtual.

Setiap orang bisa memanfaatkan berbagai aplikasi, seperti Zoom, videocall via Whatsapp, atau telefon untuk tetap bersilaturahim.

Silaturahim atau terus terhubung dengan orang terdekat ini sendiri bermanfaat untuk menurunkan risiko stres dan perasaan terisolasi akibat wabah Covid-19.

Menurut riset yang diterbitkan di Jurnal British Medical Journal pada 2008, kebahagiaan seseorang juga dipengaruhi kualitas hubungan silaturahim.

Seseorang akan lebih bahagia bila punya kualitas hubungan silaturahim yang baik. Sebab, saat berhubungan secara sosial, hormon oksitosin yang memicu kebahagiaan akan dilepaskan.

Tradisi berbagi

Selain bersilaturahim, tradisi lain yang sering dilakukan selama lebaran adalah berbagi Tunjangan Hari Raya (THR) dan berbagi kepada sesama yang lebih membutuhkan.

Saling berbagi seperti itu ternyata memiliki manfaat. Sama dengan silaturahmi, saling berbagi juga dapat menumbuhkan perasaan positif dan baik bagi kesehatan mental.

Menurut riset University of Zurich Neuroeconmosits yang dipublikasikan Nature Communication, rajin berbagi membuat seseorang mengalami perubahan positif yang menghasilkan rasa bahagia, daripada seseorang yang hanya peduli pada diri sendiri.

Meski begitu, adanya Covid-19 juga membuat tradisi berbagi dilakukan dengan cara yang berbeda, yakni secara nontunai.

Ada dan berkembangnya teknologi saat ini, tradisi berbagi tetap bisa dilakukan dengan social distancing di tengah pandemi Covid-19 . Sebagai contoh tradisi berbagi uang dengan keponakan atau saudara di kampung halaman, kini bisa dilakukan dengan mentransfer uang.

Tanpa perlu datang langsung ke rumah sanak saudara atau teman terdekat, tradisi berbagi bingkisan masih bisa dilakukan dengan memesan dan membayar parcel melalui market place, seperti Shopee.

Apalagi kini, untuk memudahkan pengguna melakukan transaksi Shoppee secara non-tunai, dengant hadirnya metode pembayaran ShopeePay.

Perlu diketahui, ShopeePay merupakan fitur layanan dompet dan uang elektronik bawaan platform e-commerce terdepan Asia Tenggara dan Taiwan, Shopee.

ShopeePay dapat digunakan untuk transaksi berbelanja maupun pembayaran virtual, sehingga pengguna tetap bisa bertransaksi melalui satu genggaman tangan saja, sehingga lebih efisien dan praktis.

Masih dalam konsep silaturahim, untuk kegiatan berbagi THR, pengguna ShopeePay juga dapat menggunakan fitur transfer sehingga tetap dapat melakukan transaksi non tunai untuk berbagi kepada sesama.

“Kami sebagai perusahaan berbasis teknologi untuk fitur layanan dompet dan uang elektronik di Indonesia, memiliki peran dan fungsi sosial untuk bisa senantiasa beradaptasi dengan pendekatan literasi digital,"jelas Marketing Manager ShopeePay, Cindy Candiawan.

Menurut dia, hal tersebut termasuk bagaimana pihaknya berinovasi menghadirkan layanan berbagi kebaikan bersama ShopeePay di setiap momen dan situasi. 

Dengan demikian, meski sedang dalam masa social distancing, Anda bisa tetap merayakan Idul Fitri dengan tetap bersilaturahim dan menjalankan tradisi berbagi kebaikan tanpa harus keluar rumah.

https://money.kompas.com/read/2020/05/30/100000626/tetap-bersilaturahim-dan-berbagi-meski-terhalang-pandemi

Terkini Lainnya

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke