IHPB Nasional Turun 0,10 Persen, Terdalam di Sektor Pertanian

Kepala BPS Suhariyanto menuturkan, penurunan disebabkan oleh sektor pertanian, pertambangan dan penggalian. Namun, penurunan IHPB tertinggi terjadi pada sektor pertanian sebesar 0,95 persen.

Turunnya IHPB pertanian mengikuti pergerakan harga konsumen, yakni terjadi penurunan harga beberapa komoditas pertanian pada Mei 2020.

Dengan begitu, perubahan IHPB di tahun kalender 2020 adalah sebesar 0,61 persen dan perubahan IHPB tahun ke tahun sebesar 0,86 persen.

"Di antaranya adalah telur ayam ras, kelapa sawit, bawang butih, bawang bombai, cabai merah, gula pasir, minyak goreng, dan beras. Secara tahunan, IHPB pertanian turun sangat kecil, yaitu 0,86 persen," kata Suhariyanto dalam konferensi video di Jakarta, Selasa (2/6/2020).

Sedangkan, IHPB konstruksi meningkat 0,11 persen. Dari sisi kelompok bangunan, hampir semua kelompok bangunan terjadi inflasi dengan yang terbesar terjadi pada bangunan pekerjaan umum untuk pertanian.

"Kalau kita lihat menurun jenis komoditas, ada kenaikan harga komoditas paku, mur, dan sejenisnya, semen, minyak pelumas, kawat dan sejenisnya, serta cat dan sejenisnya," sebut Suhariyanto.