Kepala BPS Suhariyanto mengatakan, penurunan NTP disebabkan karena indeks harga yang diterima petani (It) turun sebesar 0,86 persen.
"Penurunan (It) lebih besar dari penurunan Indeks Harga yang Dibayar Petani (Ib), yang turun sebesar 0,01 persen," kata Suhariyanto dalam konferensi video, Selasa (2/6/2020).
Lebih lanjut dia menuturkan, NTP provinsi Jambi pada Mei 2020 mengalami penurunan terbesar sebesar 3,53 persen dibandingkan penurunan NTP provinsi lain.
"Sebaliknya, NTP Provinsi Kalimantan Barat mengalami kenaikan tertinggi, yakni sebesar 1,04 persen," jelas pria yang kerap disapa Kecuk ini.
Sementara itu, Nilai Tukar Usaha Rumah Tangga Pertanian (NTUP) nasional Mei 2020 tercatat sebesar 100,16. Angka itu turun 0,96 persen dibanding NTUP bulan April 2020.
Di sisi lain, terjadi perubahan Indeks Konsumsi Rumah Tangga (IKRT) di Indonesia sebesar -0,07 persen pada Mei 2020.
"Penurunan disebabkan karena turunnya indeks di kelompok makanan, minuman, dan tembakau," kata Kecuk.
https://money.kompas.com/read/2020/06/02/151500626/nilai-tukar-petani-turun-085-persen-pada-mei-2020