Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Dampak Covid-19, Ekonomi RI 2020 Hanya 0,1 Persen

"Secara internal saya komunikasikan ekonomi akan terkontraksi 3 persen di kuartal II. Tapi kemudian data baru muncul, kelihatannya bisa terkontraksi 5 persen," kata Adrian dalam webinar Merketeers Hangout, Kamis (18/6/2020).

Adrian menuturkan, ekonomi akan kembali bangkit di kuartal III  ke 0 persen. Sementara kuartal IV baru bisa tumbuh ke 2 persen. Secara keseluruhan, ekonomi RI bisa berkisar 0,1 persen.

"Menurut saya proyeksi ini di tengah-tengah, antara optimis dan pesimis. IMF memproyeksi 0,5 persen sepanjang 2020, tapi World Bank baru saja merevisi minus ke bawah," ujar dia.

Sementara itu, pertumbuhan negara-negara ASEAN akan terkontraksi sebesar 2 sampai 5 persen. Adrian bilang, besarnya variasi/rentang memberikan gambaran ketidakpastian yang masih sangat besar, tergantung dari keberadaan gelombang kedua Covid-19 atau berhasilnya PSBB.

Ekonomi juga akan dipengaruhi oleh kecepatan recovery (penyembuhan) yang berbeda-beda di tiap negara. Ada beberapa negara yang masuk dalam kategori leader, followers, dan di bawahnya.

Dari data persebaran Covid-19, kondisi ekonomi, dan postur kebijakan, negara-negara seperti Korea Selatan, Taiwan, China, dan Vietnam bisa menjadi leader pertumbuhan.

Sementara Malaysia dan Jepang menjadi negara followers. Selanjutnya ada India, Indonesia, dan Singapura.

Walaupun recovery berbeda-beda, kekuatan rebound akan berbeda-beda. Bisa jadi Singapura masuk dalam kategori pertama meski menjadi salah satu negara dengan recovery terakhir.

"Karena kekuatan rebound ditentukan oleh faktor kemampuan untuk adaptasi, menciptakan ekosistem dalam ekonomi, luasnya ruang kebijakan, dan amunisi keuangan yang mereka punya. Singapura dalam hal ini (amunisi keuangan) besar, karena cadangan. devisa mereka jumlahnya besar," papar Adrian.

Adapun negara yang masuk dalam ketegori rebound gelombang pertama, antara lain Singapura, Korea Selatan, Taiwan, China, dan Vietnam.

"Yang kedua adalah Indonesia, India, dan Filipina. Negara-negara ini punya masalah dalam mengadaptasi/adjust ekonominya dengan kondisinya yang baru, ruang kebijakannya tidak terlampau luas, dan kemampuan koordinasi pemerintah pusat dengan daerah kelihatan berat," sebut Adrian.

https://money.kompas.com/read/2020/06/18/134502526/dampak-covid-19-ekonomi-ri-2020-hanya-01-persen

Terkini Lainnya

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Penerimaan Pajak Konsumsi Terkontraksi 16,1 Persen

Whats New
Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Catat, 7 Strategi Punya Rumah untuk Milenial dan Gen Z

Earn Smart
Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke