Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

40 Miliar Perangkat IoT Terkoneksi Tahun 2025, Bagaimana Cara Industri Mengelola Data?

KOMPAS.com –Studi yang dilakukan International Data Corporation (IDC) memperkirakan, pada 2025 akan ada sekitar 40 miliar perangkat Internet of Things (IoT) yang terkoneksi.

Jumlah perangkat tersebut akan menghasilkan sekitar 80 zettabytes (ZB) data pada tahun yang sama akibat dari digitalisasi industri.

Mengenai hal itu, perusahaan riset teknologi informasi asal Amerika Serikat, Gartner memperkirakan 75 persen data yang dihasilkan perusahaan akan dibuat dan diproses di luar pusat data tradisional.

Dengan kata lain, jumlah pemanfaatan micro data center atau local edge data center akan meningkat empat kali lipat pada 2025.

Business Vice President Secure Power Division, Schneider Electric Indonesia, Yana Achmad Haikal mengatakan, tren ini akan berdampak terhadap peningkatan konsumsi energi di sektor data center yang diperkirakan dapat mencapai 3.000 terawatt per jam.

“Jumlah itu hampir sama dengan konsumsi energi dari 275 juta rumah tangga pada 2040. Strategi pengelolaan data center yang tidak efektif juga akan menyebabkan biaya operasional dan perawatan dapat melambung tinggi,” jelas Yana pada acara diskusi Virtual Media Briefing Schneider Electric, Jumat (26/6/2020).

Untuk memitigasi hal itu, lanjutnya, industri data center perlu fokus mendesain edge data center yang efisien, andal, dan ramah lingkungan.

Selain itu, perlu pula pemanfaatan teknologi data center pintar yang mengintegrasikan kecanggihan teknologi IoT, mobility, sensing, cloud, analitik, dan teknologi keamanan siber.

“Teknologi-teknologi tersebut pun kini telah tersedia pada produk EcoStruxure for Data Centers dari Schneider Electric,” ujar Yana.

Era edge computing

Schneider Electric, perusahaan global dalam transformasi digital di pengelolaan energi dan otomasi, menegaskan bahwa solusi produk tersebut pada dasarnya adalah untuk membantu industri data center di Indonesia memasuki era edge computing.

Pasalnya, pemanfaatan teknologi data center pintar dan energi baru terbarukan dalam penerapan edge computing akan memperkuat kemampuan pelaku industri untuk akses data yang semakin cepat dan terintegrasi.

Tak hanya itu, pun akan menghasilkan koneksi internet yang stabil, keamanan data terpercaya, dan di sisi lain dapat meningkatkan efisiensi konsumsi energi serta biaya operasional.

Perlu diketahui, Solusi EcoStruxure for Data Center dari Schneider Electric mengintegrasikan manajemen listrik, gedung, dan teknologi informasi (TI) sehingga industri dapat memperoleh pemahaman menyeluruh terhadap performa data center-nya.

Yana mengatakan, solusi ini dapat membantu pengambilan keputusan yang tepat berbasis data real-time.

“Solusi tersebut juga terbukti dapat meningkatkan efisiensi konsumsi energi hingga 38 persen, efisiensi biaya energi hingga 30 persen, peningkatan produktivitas hingga 60 persen, dan data center uptime hingga 100 persen,” terang Yana.

Menanggapi tren global terhadap era egde computing, Ketua Indonesia Data Center Provider Organization (IDPro) Hendra Suryakusuma pun mengajak anggotanya untuk segera beradaptasi dan melakukan transformasi digital.

Tujuannya, untuk menciptakan ekosistem data center yang tangguh dan berkelanjutan (sustainable) agar dapat tetap kompetitif.

“Pelaku industri data center nasional harus segera mengadopsi teknologi data center pintar dan terintegrasi agar dapat memberikan analisis komprehensif untuk pengelolaan yang efektif dan efisien," ungkap Hendra.

Dengan demikian, era edge computing tak akan menjadi ancaman bagi industri.

Lebih dari itu, para pelaku industri justru harus bisa memanfaatkan era edge computing dengan penggunaan teknologi yang tepat.

https://money.kompas.com/read/2020/06/28/111923526/40-miliar-perangkat-iot-terkoneksi-tahun-2025-bagaimana-cara-industri

Terkini Lainnya

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Laba Bersih Astra International Rp 7,46 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Bank Mandiri Raup Laba Bersih Rp 12,7 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Gelar RUPST, Astra Tetapkan Direksi dan Komisaris Baru

Whats New
Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Emiten Sawit BWPT Catat Pertumbuhan Laba Bersih 364 Persen pada Kuartal I-2024

Whats New
Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Ekonom: Investasi Apple dan Microsoft Bisa Jadi Peluang RI Tingkatkan Partisipasi di Rantai Pasok Global

Whats New
Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Kemenko Perekonomian Buka Lowongan Kerja hingga 2 Mei 2024, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Gapki: Ekspor Minyak Sawit Turun 26,48 Persen Per Februari 2024

Whats New
MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

MPMX Cetak Pendapatan Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024, Ini Penopangnya

Whats New
Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Allianz Syariah: Premi Mahal Bakal Buat Penetrasi Asuransi Stagnan

Whats New
Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Holding Ultra Mikro Pastikan Tak Menaikkan Bunga Kredit

Whats New
Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Menteri Teten: Warung Madura di Semua Daerah Boleh Buka 24 Jam

Whats New
Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Bangun Ekosistem Energi Baru di Indonesia, IBC Gandeng 7 BUMN

Whats New
Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Apple hingga Microsoft Investasi di RI, Pengamat: Jangan Sampai Kita Hanya Dijadikan Pasar

Whats New
Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Bank DKI Raup Laba Bersih Rp 187 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Mendag Zulhas Terbitkan Aturan Baru Soal Batasan Impor, Ini Rinciannya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke