Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Kompak, Rupiah dan IHSG Pagi Menghijau

Mengutip data Bloomberg pukul 09.13 WIB rupiah berada pada level Rp 14.172 per dollar AS atau menguat 72 poin (0,51 persen) dibandingkan penutupan sebelumnya pada level Rp 14.244 per dollar AS.

Kepala Riset dan Edukasi PT Monex Investindo Futures Ariston Tjendra mengatakan Kekhawatiran pasar terhadap peningkatan penyebaran virus Covid-19 masih belum sirna.

Namun pernyataan Gubernur The Fed yang berencana mempertahankan suku bunga rendah dalam waktu lama akan menambah sentimen positif asset berisiko.

“Pagi ini sebagian aset berisiko kelihatan positif karena adanya komentar tertulis Gubernur the Fed yang mengatakan akan mempertahankan suku bunga sangat rendah dalam jangka waktu yang lama untuk membantu memulihkan ekonomi,” kata Ariston kepada Kompas.com.

Sementara itu, rilis data indeks aktivitas manufaktur dan non-manufaktur China pada bulan Juni, menunjukan terjadinya peningkatan aktivitas.

“Tarik menarik sentimen positif dan negatif ini bisa membuat rupiah bergerak mengalami pelemahan atau penguatan yang tipis hari ini,” jelas Ariston.

Ariston memproyeksikan rupiah hari ini akan bergerak pada kisaran Rp 14.150 per dollar AS sampai dengan Rp 14.300 per dollar AS.

Sementara itu di Bursa Efek Indonesia,  Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pagi ini berada di zona hijau.

Melansir data RTI, pukul 09.09 WIB, IHSG berada pada level 4.923,48 atau naik 21,66 poin (0,44 persen) dibanding penutupan sebelumnya pada level 4.901,81.

Sebanyak 205 saham melaju di zona hijau dan 58 saham di zona merah. Sedangkan 105 saham lainnya stagnan. Adapun nilai transaksi hingga saat ini mencapai Rp 727,3 miliar dengan volume 628 juta saham.

https://money.kompas.com/read/2020/06/30/094501726/kompak-rupiah-dan-ihsg-pagi-menghijau

Terkini Lainnya

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Harga Beras Alami Deflasi Setelah 8 Bulan Berturut-turut Inflasi

Whats New
17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

17 Bandara Internasional yang Dicabut Statusnya Hanya Layani 169 Kunjungan Turis Asing Setahun

Whats New
Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Berikan Pelatihan Keuangan untuk UMKM Lokal, PT GNI Bantu Perkuat Ekonomi di Morowali Utara

Rilis
Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya 'Serok'?

Harga Saham Bank Mandiri Terkoreksi, Waktunya "Serok"?

Earn Smart
Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Tutuka Ariadji Lepas Jabatan Dirjen Migas, Siapa Penggantinya?

Whats New
Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Panen Jagung bersama Mentan di Sumbawa, Jokowi Tekankan Pentingnya Keseimbangan Harga

Whats New
Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Suku Bunga Acuan BI Naik, Peritel Khawatir Bunga Pinjaman Bank Naik

Whats New
Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Laba Bank-bank Kuartal I 2024 Tumbuh Mini, Ekonom Beberkan Penyebabnya

Whats New
Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Bank Sentral AS Sebut Kenaikan Suku Bunga Tak Dalam Waktu Dekat

Whats New
Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Panduan Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu ATM BRI Bermodal BRImo

Spend Smart
PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

PMI Manufaktur April 2024 Turun Jadi 52,9 Poin, Menperin: Ada Libur 10 Hari...

Whats New
Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Siapa Hendry Lie, Pendiri Sriwijaya Air yang Jadi Tersangka Korupsi Timah Rp 271 Triliun?

Whats New
Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Inflasi Lebaran 2024 Terendah dalam 3 Tahun, Ini Penyebabnya

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke