Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini yang Membuat UMKM Sulit Terjun ke Platform Digital

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjual produk melalui platform digital adalah salah satu cara yang tepat bagi pelaku UMKM untuk bisa bertahan di tengah pandemi.

Sebab, pandemi virus corona membuat banyak masyarakat memenuhi kebutuhannya dengan cara berbelanja melalui platfrom digital.

Presiden Komisaris Sea Group Pandu P Sjahrir mengatakan ada beberapa faktor yang membuat pelaku UMKM kesulitan untuk terjun ke platform digital.

"Pertama adalah minimnya pengetahuan. Banyak pelaku UMKM yang saat ini masih belum melek digital, hal ini nanti bisa membuat mereka kesulitan untuk menggunakan fitur-fitur di berbagai platform yang ada," ujarnya saat jumpa pers secara virtual, Kamis (2/7/2020).

Namun, kata dia, saat ini pemerintah telah melakukan pekerjaan dengan baik untuk mendukung UMKM. Salah satunya melalui gerakan #BanggaBuatanIndonesia.

Gerakan ini ditunjukan untuk menaikkan 2 juta pelaku UMKM untuk memasarkan produk-produk lokal buatan mereka yang akan dipasarkan di 7 platfrom e-commerce.

Kedua adalah banyaknya pelaku UMKM yang mengalami kesulitan bekerja dari rumah selama ada pandemi.

Pandu menyebut faktor yang membuat UMKM sulit bekerja dari rumah adalah karena kurangnya akses yang menghubungkan pelaku UMKM dengan internet serta adanya beberapa pekerjaan mereka yang harus membutuhkan adanya interaksi fisik.

"Kalau berdasarkan pantauan kita ada 63 persen pelaku UMKM yang mengaku kesulitan bekerja dari rumah. Hal itu disebabkan karena mereka mengaku kurangnya akses untuk terhubung ke internet dan ada juga yang mengaku bahwa pekerjaan mereka itu memang harus benar-benar membutuhkan interaksi fisik," katanya.


Sementara upaya yang dilakukan untuk menangani hal ini adalah pemerintah telah membuat Palapa ring agar pelaku UMKM serta masyarakat lain bisa terhubung dan menggunakan internet.

Ketiga adalah kurangnya pendanaan modal. Ia mengatakan banyak pelaku UMKM yang tidak memiliki pendapatan sama sekali semenjak adanya pandemi, arus keuangan menjadi terganggu sehingga mereka tidak memiliki modal untuk mengembangkan usahanya.

Untuk pendanaan modal ia menyebut pemerintah telah membuat beberapa anggaran untuk membantu UMKM.

" Salah satunya yaitu pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 34,1 triliun untuk membantu Digitalisasi UMKM lebih cepat. Bahkan ada juga program restrukturisasi, cicilan ringan hingga subsidi pelatihan lanjutan untuk meningkatkan keterampilan," jelas dia.

Sementara itu Menteri Koperasi dan UKM, Teten Masduki mengatakan pihaknya telah membuat beberapa program pelatihan yang diberikan kepada pelaku UMKM untuk membantu mereka terjun ke market digital. Salah satu program yang telah dibuat adalah Kakak Asuh UMKM (KAU).

Teten menyebut melalui program ini pelaku UMKM akan diberi pendampingan serta pelatihan mengenai cara-cara melakukan penjualan di market digital.

"Program-program ini kita buat dalam upaya membantu para pelaku UMKM Indonesia agar dapat bersaing dan mengembangkan bisnisnya secara optimal melalui platform digital," jelas dia.

https://money.kompas.com/read/2020/07/02/151653626/ini-yang-membuat-umkm-sulit-terjun-ke-platform-digital

Terkini Lainnya

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Spend Smart
Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Earn Smart
Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke