Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Meski Terdampak Pandemi, Sebagian Startup Masih Merekrut Pekerja

Hal ini berdasarkan riset Katadata Insight Center yang melakukan survei terhadap 139 eksekutif startup pada Mei-Juni 2020, dengan tujuan mengetahui kondisi perusahaan di masa pandemi Covid-19.

Direktur Riset Katadata Insight Center Mulya Amri mengatakan, pandemi Covid-19 memang membuat sebagian besar startup melakukan langkah perubahan untuk bisa berkelanjutan.

Tercatat 20,1 persen startup mengambil langkah mengurangi jumlah karyawan (di bawah 50 persen), bahkan 14,4 persen startup sangat mengurangi jumlah karyawannya (lebih dari 50 persen)

Sebagian besar atau 54,7 persen startup memang mengaku tidak melakukan perubahan jumlah karyawan.

Meski demikian, ada 10,1 persen startup yang menambah karyawan (di bawah 50 persen) dan 0,7 persen startup jumlah karyawannya sangat bertambah (di atas 50 persen).

Hal ini dinilai menarik, ketika sebagian besar sektor ekonomi memilih melakukan pengurangan karyawan untuk bertahan di tengah pandemi, startup malah membuka peluang baru bagi para pencari kerja.

"Jadi banyak yang jumlah karyawannya menurun, tapi ada 10,1 persen dan 0,7 persen startup yang menambah karyawannya. Bahkan 5 persen startup mencatat asetnya bertambah," ujar Mulya dalam webinar Pandemi Covid: Dampak Terhadap Pelaku Ekonomi Digital, Kamis (9/7/2020)

Soal gaji karyawan, 59 persen startup mengaku tak melakukan perubahan. Tapi 21 persen startup mengaku mengurangi gaji dan 12,2 persen sangat mengurangi gaji karyawannya.


Sementara 5,8 persen startup yang malah memilih untuk menaikkan gaji karyawannya.

Di sisi lain, startup yang memutuskan memangkas biaya operasional cukup besar yakni 40,3 persen. Sedangkan, 11,5 persen menyatakan sangat memangkas biaya operasional.

Sebanyak 37,4 persen startup mengaku tidak melakukan perubahan biaya operasional. Sementara 10,1 persen startup memutuskan menambah biaya operasional, bahkan 0,7 persen sangat menambah biaya operasional.

"Jadi ada perusahaan-perusahaan yang justru menambah biaya operasional, mungkin karena temukan model bisnis baru yang lebih profitable," kata dia.

Terkait biaya promosi, 41 persen startup memilih tidak merubahnya. Namun, 24,5 persen memutuskan menguranginya dan 16,5 persen sangat mengurangi biaya promosi.

Tapi ada 14,4 persen startup yang malah meningkatkan biaya promosi, bahkan 3,6 persen sangat menambah biaya promosi di tengah pandemi.

Begitupula dengan, 10,1 persen startup yang mengaku malah menambah biaya produksi. Sementara, sebanyak 58,3 persen memilih tidak melakukan perubahan.

Namun, 21,5 persen startup mengambil langkah mengurangi biaya produksi, bahkan 10,1 persen sangat mengurangi biaya produksi. Lagi-lagi langkah ini dilakukan untuk mempertahankan keberlanjutan bisnis perusahaan.

https://money.kompas.com/read/2020/07/09/220200726/meski-terdampak-pandemi-sebagian-startup-masih-merekrut-pekerja

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke