Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pendampingan UMKM Jadi Cara Tingkatkan Perekonomian Warga

JAKARTA, KOMPAS.com - Pelatihan dan pendampingan kewirausahaan dan usaha mikro kecil menengah (UMKM) menjadi salah satu cara dalam meningkatkan perekonomian masyarakat.

Hal ini pun dilakukan oleh Yayasan Inovasi Teknologi Indonesia (INOTEK) yang mendapat dukungan dari PT HM Sampoerna Tbk melalui program berkelanjutan Sampoerna untuk Indonesia.

General Manager INOTEK, Ivi Anggraeni menjelaskan, berdasarkan data Badan Ekonomi Kreatif pada tahun 2018, sektor ekonomi kreatif berkontribusi sebesar Rp 1.105 triliun bagi produk domestik bruto (PDB) Indonesia.

Sektor ini dapat menjadi tulang punggung perekonomian nasional karena dapat dilakukan siapapun dengan modal terbatas.

Salah satu cara untuk mendukung ekonomi kreatif adalah melalui berbagai inisiatif pengembangan serta pemberdayaan pelaku UMKM, agar dapat meningkatkan kemampuan dan meraih peluang usaha sehingga potensi yang dimiliki bisa berkembang.

"Kami yang merupakan inkubator bisnis terus mengambil peran aktif berkontribusi pada pembangunan UMKM nasional berbasis ekonomi Kreatif diantaranya menginisiasi program Start It Up dengan tema A Path to Accelerate Micropreneurs," kata Ivi dalam keterangan tertulisnya, Rabu (19/8/2020).

Menurut Ivi, melalui inisiatif pemberdayaan tersebut, pihaknya dan Sampoerna berharap dapat memberi semangat kewirausahaan sehingga para pelaku UMKM. Salah satunya yang telah dilakukan di Unit Pengelola Rumah Susun (UPRS) Pulogebang, Cakung, Jakarta Timur, sehingga dapat memiliki peluang serta meningkatkan daya saing.

Ivi juga mengatakan, sejak Januari 2020, Start It Up telah menjalankan berbagai pelatihan dan program pemberdayaan bagi lebih dari 500 UMKM.

Program yang dilakukan mulai dari pemetaan bidang usaha, sosialisasi, talkshow, workshop, pendampingan, mentoring, coaching, perluasan pasar, business matching, business corner, dan demo day.

Program yang didukung oleh Pengelola UPRS Pulogebang dan Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman Provinsi DKI Jakarta ini dilakukan secara intensif guna memastikan tujuan program Start It Up dapat tercapai.


"Rangkaian pelatihan Start It Up menyasar pada peningkatan kualitas produk, pendampingan pemasaran secara langsung maupun dilakukan secara daring, hingga pelatihan mendatangkan konsumen ke dalam lingkungan UPRS Pulogebang," sebut Ivi.

Selama pandemi Covid-19, pelatihan bagi UMKM tetap dilakukan sesuai dengan tatanan kebiasaan baru, di mana peserta berpartisipasi secara daring melalui aplikasi percakapan di ponsel pintar maupun one-on-one mentoring dan coaching.

Selama proses pendampingan, UMKM yang berpartisipasi secara berkala dipantau untuk melihat perkembangannya. Hasil pengamatan tersebut akan menjadi pembelajaran untuk meningkatkan performa UMKM di masa yang akan datang.

https://money.kompas.com/read/2020/08/19/181331626/pendampingan-umkm-jadi-cara-tingkatkan-perekonomian-warga

Terkini Lainnya

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Simak 8 Tips Menabung untuk Beli Rumah

Earn Smart
Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Melalui Transportasi Laut, Kemenhub Berupaya Wujudkan Konektivitas di Indonesia Timur

Whats New
Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Status 17 Bandara Internasional Dihapus, INACA Ungkap Sederet Manfaatnya untuk Penerbangan Nasional

Whats New
1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

1 Lot Berapa Lembar Saham? Ini Perhitungan Mudahnya

Spend Smart
Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Jumlah Bandara Internasional Dipangkas, InJourney Airports: Banyak yang Tidak Efisien

Whats New
Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Usai Gempa Garut, Pertamina Pastikan SPBU hingga Pangkalan Elpiji di Jabar Aman

Whats New
Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Kemenkop-UKM Tegaskan Tidak Melarang Warung Madura Beroperasi 24 Jam

Whats New
BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

BTN Buka Lowongan Kerja untuk Lulusan D3 dan S1, Simak Kualifikasinya

Work Smart
Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Ada Gempa Garut, Kereta Cepat Whoosh Tetap Beroperasi Normal

Whats New
Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Akhirnya, Bea Cukai Bebaskan Bea Masuk Alat Belajar SLB yang Tertahan Sejak 2022

Whats New
Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Sri Mulyani Minta Ditjen Bea Cukai Perbaiki Layanan Usai 3 Keluhan Terkait Pelayanan Viral di Medsos

Whats New
Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Menuju Indonesia Emas 2045, Pelaku Usaha Butuh Solusi Manajemen SDM yang Terdigitalisasi

Whats New
Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Jadi Sorotan, Ini 3 Keluhan Warganet soal Bea Cukai yang Viral Pekan Ini

Whats New
Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Perhitungan Lengkap Versi Bea Cukai soal Tagihan Rp 31 Juta ke Pembeli Sepatu Seharga Rp 10 Juta

Whats New
Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Berapa Gaji dan Tunjangan Pegawai Bea Cukai Kemenkeu?

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke