Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tarif Listrik Turun, PLN Berpotensi Rugi Rp 391 Miliar

Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril mengatakan, dengan adanya penurunan tarif tersebut pihaknya berpotensi mengalami kerugian.

Berdasarkan perhitungan yang dilakukan PLN, bila terjadi penurunan tarif listrik bagi 7 golongan pelanggan selama 3 bulan, maka potensi pendapatan yang hilang sebesar Rp 391 miliar.

"Potensi pendapatan kami sudah hitung kalau hilang itu Rp 391 miliar," kata Bob dalam konferensi pers di Kantor Pusat PLN, Jakarta, Jumat (4/9/2020).

Meski berpotensi mengalami kerugian, Bob meyakini, arus kas keuangan perseroan masih akan terjaga. Pasalnya, dengan adanya penurunan tarif, konsumsi listrik diproyeksi mengalami kenaikan.

Selain itu, untuk menekan kerugian akibat penurunan tarif, PLN akan melakukan efisiensi pada biaya pokok penyediaan (BPP) tenaga listrik. Salah satunya dengan cara melakukan bauran bahan bakar pembangkit listrik.

Misal saja, untuk pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), PLN akan meningkatkan porsi bahan bakar yang lebih murah, dalam hal ini batubara ketimbang solar.

"Selain itu efisiensi kita dorong tempat terpencil kita ganti dari diesel jadi PLTS komunal," katanya.

Apabila nantinya arus kas keuangan PLN mengalami tekanan akibat komponen BPP tenaga listrik, Bob memastikan pemerintah siap melakukan kompensasi. Dengan demikian, hingga akhir tahun arus kas keuangan PLN dipastikan tetap terjaga.

"Secara umum neraca keuangan PLN sampai triwulan 4 saya pikir tidak ada masalah," ucapnya.

https://money.kompas.com/read/2020/09/04/180000326/tarif-listrik-turun-pln-berpotensi-rugi-rp-391-miliar

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke