Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Hingga Pertengahan Oktober, Realisasi PEN Baru 49,5 Persen

Angka tersebut setara dengan 49,5 persen dari pagu anggaran yang ditetapkan, yakni sebesar Rp 695,2 triliun.

Bendahara Negara itu pun menilai serapan anggaran PEN tersebut sudah mengalami percepatan dalam dua bulan terakhir. Beberapa hal yang menjadi faktor percepatan realisasi anggaran diantaranya diakibatkan oleh serapan anggaran untuk insentif usaha Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik, Dana Insentif Daerah (DID) Pemulihan dan Program Kartu Prakerja.

Selain itu, ada juga program baru yang langsung segera direalisasikan, seperti Bantuan Produktif UMKM dan Subsidi Gaji.

“Penyerapan program PEN akselerasinya luar biasa dalam dua bulan terakhir, jadi dalam hal ini suatu evolusi yang sangat positif dari respon seluruh Kementerian/Lembaga dan bahkan pemerintah daerah," ujar dia dalam konferensi pers APBN KiTa, Senin (19/10/2020).

Pemerintah juga telah melakukan realokasi dari beberapa anggaran di klaster-klaster yang termasuk dalam program PEN.

Secara rinci, Sri Mulyani mengungkapkan untuk realisasi anggaran PEN di sektor kesehatan mencapai Rp 27,59 triliun, atau ada kenaikan Rp 5,66 triliun dari bulan sebelumnya. Realisasi kesehatan ini baru mencapai 31,53 persen dari pagu Rp 87,5 triliun.

Selanjutnya, dana yang dialokasikan ke perlindungan sosial menjadi Rp 167 triliun, naik Rp 10 triliun dari bulan sebelumnya. Untuk realisasi, perlindungan sosial telah terserap 81,9 persen dari pagu Rp 203,9 triliun.

Untuk program sektoral kementerian/lembaga dan Pemda naik Rp 1,39 triliun, sehingga realisasinya Rp 28 triliun atau terserap 26 persen dari pagu. Insentif usaha naik Rp 1,61 triliun menjadi Rp 29,68 triliun atau terserap 24,6 persen dari pagu Rp 120,61 triliun.


Selanjutnya untuk program dukungan UMKM tercatat sudah tersalurkan Rp 91,77 triliun atau terserap 74,3 persen dari pagu Rp 123,46 triliun.

Sementera itu, pembiayaan korporasi masih nihil dari pagu Rp 53,57 triliun. Sri Mulyani menyebut untuk program pembiayaan korporasi masih membutuhkan waktu yang tepat untuk penyerapannya.

"Akselerasinya program PEN sangat terlihat dari berbagai bidang. Diharapkan masyarakat ini bisa diterima langsung manfaatnya. Untuk pembiayaan korporasi masih butuh waktu untuk penyerapannya,” ujar dia.

Dia melanjutkan, kenaikan belanja PEN dari September ke Oktober sebesar Rp 25,64 triliun. Angka ini lebih rendah dibandingkan kenaikan dari Agustus ke September yang sebesar Rp 106,88 triliun.

“Jadi memang lebih rendah belanjanya di September ke Oktober. Untuk penyerapan periode Juli ke Agustus mengalami kenaikan Rp 63,9 triliun. Selanjutnya periode Agustus ke September mengalami kenaikan penyerapan Rp 106,8 triliun” ucap dia.

https://money.kompas.com/read/2020/10/19/170000326/hingga-pertengahan-oktober-realisasi-pen-baru-49-5-persen

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke