Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Pertamina Energy Institute: Kebutuhan Energi Turun 16 Persen pada 2020

Berdasarkan hasil studi Pertamina Energy Institute, pandemi mengakibatkan kebutuhan energi anjlok hingga 16 persen sepanjang tahun 2020.

"Pada jangka panjang menurun sebesar 3 persen," ujar Vice President Pertamina Energy Institute, Hery Haerudin dalam seminar virtual, Selasa (8/12/2020).

Studi tersebut juga menunjunkan, pemulihan kebutuhan energi primer baru akan mulai terjadi pada 2022.

Tumbuhnya permintaaan energi primer diikuti dengan terus tumbuhnya bauran energi baru terbarukan (EBT) terhadap energi primer.

Hery pun menjelaskan, dari tiga skenario yang dibuat oleh Pertamina Energy Institute, dua diantaranya menunjukan EBT akan tumbuh paling cepat dibanding sumber energi lainnya.

Jika mengacu pada skenario Market Driven, pemerintah memberikan fokus lebih terhadap percepatan transisi energi, bauran EBT akan mencapai 16 persen pada 2030.

"Jadi kita memerlukan dukungan kebijakan. EBT akan menjadi energi primer dengan pertumbuhan paling tinggi," ujar Hery.

Dengan asumsi pertumbuhan tersebut, Hery menyebutkan, pemerintah dapat merealisasikan target penurunan emisi yang telah dipatok, yakni sebesar 28 persen.

"Meskipun demikian, ini memerlukan dukungan disrupsi lainnya. Seperti pertumbuhan kendaraan bermotor listrik, penggunaan biofuel, maupun penggunaan gas alam," ucapnya.

https://money.kompas.com/read/2020/12/08/132209126/pertamina-energy-institute-kebutuhan-energi-turun-16-persen-pada-2020

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke