Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Benarkah Passion Kunci Penentu Kesuksesan Karier?

JAKARTA, KOMPAS.com - Memiliki karir yang sukses di bidang yang disukai atau sesuai passion, rasanya sebuah mimpi.

Kalau pun terjadi, hal itu bisa dibilang merupakan sebuah keberuntungan. 

Sebab, realitanya, sukses bekerja sesuai passion bukanlah hal yang mudah didapatkan.

Bahkan, bekerja dengan passion seringkali tak bisa menjanjikan finansial yang mencukupi.

Oleh sebab itu, menurut Organization Development & Talent Management Manager Kopi Kenangan Daniel Sugiarto, untuk bisa memiliki karir yang sukses bukanlah berdasarkan passion, tapi effort atau kerja keras.

"Kayak mimpi kalau bisa kerja di tempat yang disukai, kemudian itu bisa menghasilkan finansial yang baik, tentu hal itu idaman banget, tapi dunia enggak seindah itu," ujar Daniel dalam webinar Sampoerna University: Bright Future Festival, Rabu (9/12/2020).

"Kadang ketika ikuti passion malah merugikan kita karena secara finansial enggak mendukung, bahkan bisa enggak menghasilkan uang sama sekali," imbuh dia.

Daniel mengingatkan, jangan terjebak dengan kata "passion" ketika ingin memiliki karir yang sukses.

Menurut dia, passion tak selalu ditemukan di awal ketika ingin merintis karir.

Bisa pula disadari ketika sudah lama berkecimpung di bidang yang sedang dikerjakan.

Daniel mengatakan, terpaku dengan prinsip ingin bekerja di bidang yang disenangi malah akan membatasi diri untuk mencoba hal baru dan semakin berkembang.

"Jadi passion itu bukan sesuatu yang selalu di rasa di awal, 'oh saya sukanya bidang A' atau 'saya sukanya bidang B', jangan seperti itu. Karena ketika suka hanya bidang A atau B saja, maka akan membatasi diri anda dengan berbagai kemungkinan yang ada di depan," jelas dia.

Oleh sebab itu, kata Daniel, ketika ada sebuah kesempatan karir yang datang, sekalipun itu dinilai akan terasa sulit untuk dikerjakan karena tak sesuai dengan bidang yang disukai, jangan menolak dan menyerah.

Ia bilang, ambil kesempatan tersebut untuk belajar. Berikan kerja keras pada pekerjaan tersebut hingga akhirnya semakin terbiasa dan bisa dengan bidang itu.

Ketika sudah terbiasa, maka menjalaninya pun akan lebih terasa nyaman atau enjoy ketimbang awal berkarir.

Setelah merasa enjoy, maka rasa ingin tahu dan ingin mendalami bidang tersebut pun akan mengikuti.

"Hal yang penting adalah jangan cari passion untuk sukses di tempat kerja, tapi effort. Apapun yang kamu lakukan taruh effort disana, jangan mudah menyerah, coba terus. Sampai akhirnya enjoy bahkan menguasai bidang tersebut," kata Daniel.

"Maka ketika itu, kamu bisa berpikir apakah kamu ternyata memang menyukai bidang itu? Jangan-jangan itu bisa jadi memang passion kamu," lanjutnya.

Daniel menilai, passion tak selalu hanya terpaku pada satu hal, tapi bisa banyak hal.

Sebab, passion merupakan sesuatu yang dikerjakan dengan perasaan senang yang lebih besar, ketimbang perasaan sulit.

Hal tersebut tentunya bisa terjadi di banyak bidang, tak hanya satu.

Oleh karena itu, Daniel menekankan, jangan terpaku pada satu hal yang disenangi, tapi coba berbagai hal lainnya untuk bisa menemukan passion di bidang yang lainnya.

Kendati demikian, ia menilai, pada dasarnya bukanlah hal yang salah jika sedari awal seseorang memutuskan untuk bekerja di bidang yang disukai atau sesuai passion, meski secara finansial kurang memadai.

Namun, hal yang penting adalah jangan hanya bergantung pada passion tersebut.

Tetapi harus berupaya untuk mencari bidang lainnya yang bisa menyokong secara finansial, sembari mengerjakan hal yang disenangi.

Lantaran, kecukupan finansial tetaplah penting dan diperlukan untuk menjamin kerbelanjutan hidup di masa depan.

"Punya passion boleh, tapi harus tetap realistis, karena enggak semua passion itu selalu bisa terkait financial impact. Finansial itu juga hal yang penting untuk diperhatikan," tutup Daniel.

https://money.kompas.com/read/2020/12/09/154920726/benarkah-passion-kunci-penentu-kesuksesan-karier

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke