Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

BTN Bidik Laba Tembus Rp 2,8 Triliun Sepanjang 2021

JAKARTA, KOMPAS.com - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk menargetkan laba kembali tumbuh hingga Rp 2,5 triliun-2,8 triliun di akhir tahun 2021.

Peningkatan ini melanjutkan penguatan laba di tahun 2020 yang naik dari Rp 209 miliar ke Rp 1,6 triliun.

Plt Direktur Utama BTN, Nixon LP Napitupulu mengatakan, laba tersebut diharapkan tumbuh sekitar 50 persen secara tahunan (year on year/yoy).

"Kita sudah submit rencana bisnis bank akhir tahun lalu ke OJK. Mudah-mudahan di-approve oleh regulator. Di sana kita targetkan laba tumbuh lagi menjadi Rp 2,5 triliun - Rp 2,8 triliun. Artinya bisa tumbuh lebih dari 50 persen di tahun 2021 ini," kata Nixon dalam Money Talks CNBC, Kamis (11/2/2021).

Nixon menjelaskan, peningkatan laba akan banyak ditopang oleh penghematan biaya dana (cost of fund).

Bank bersandi saham BBTN ini bakal meningkatkan penggunakan digital untuk mendorong efisiensi.

"Kita juga tutup outlet di tahun 2020 kurang lebih 100 kantor kas yang tidak produktif. Karena sekarang transaksi sudah 90 persen lebih di e-channel. Dengan digitalisasi, outlet konvensional yang dirasa sulit tumbuh, kita tutup," ungkap Nixon.

Dari sisi pendapatan, perseroan berkomitmen menggejot transaksi non kredit alias pendapatan non-bunga (fee based income).

Alasannya, menaikkan suku bunga kredit akan cukup sulit dilakukan saat likuiditas bank masih sangat longgar.

"Misalnya di treasury kita dorong transaksinya naik. (Transaksi) interbank-nya, transaksi tabungan, merchant, mobile banking, dan sebagainya akan naik. Kita harapkan kenaikan di fee based membantu kenaikan laba," papar Nixon.

Menilik pencapain di bulan Januari 2021, pihaknya masih yakin target-target tersebut mampu dicapai sepanjang 2021 ini.

Meski dia tak memungkiri, masih ada tantangan dalam penyaluran kredit bila kegiatan vaksinasi Covid-19 dan permintaan masyarakat jadi kendala.

"Mudah-mudahan vaksin lancar, orang mulai percaya, pencatatan kredit terjadi, aktivitas ekononomi berjalan, recovery (pemulihan) jauh lebih cepat karena likuiditasnya ada di bank. Kami masih yakin bisa tumbuh mendekati Rp 2,5 triliun hingga Rp 2,8 triliun di akhir 2021," pungkasnya.

https://money.kompas.com/read/2021/02/11/162811926/btn-bidik-laba-tembus-rp-28-triliun-sepanjang-2021

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke