Salah satu tantangannya adalah munculnya kompetitor di industri keuangan.
"Seperti Financial Technolgy (Fintech) ataupun dari perbankan. Di sini saingannya itu masih terbuka banget,"ujarnya dalam diskusi Online Media KOINversation-Prospek NeoBank di Indonesia yang disiarkan secara virtual, Rabu (24/2/2021).
Menurut dia salah satu yang menjadi faktor munculnya tantangan tersebut adalah karena besarnya penetrasi pasar Neobank.
Belum lagi dengan adanya pengembangan dari sisi layanan penunjang yang ke depannya dinilai akan masih terus meningkat.
"Karena neobank ini masih baru, jadi fitur layanan penunjangnya masih akan terus berkembang masih bisa terus meningkat. Begitupun dengan pangsa pasarnya juga bisa ikut meningkat," ucapnya.
Selain dari Fintech dan perbankan, kompetitor lain yang juga ikut muncul dari industri ride hailing ataupun dari perusahaan telekomunikasi lain.
"Perusahaan Telko kan sangat dekat dengan teknologi, artinya masih bisa masuk ke sini atau menjadi kompetitor," ucapnya.
Sementara itu VP of Marketing KoinWorks Frecy Ferry Daswaty justru menilai neobank dengan industri Fintech jika melakukan kolaborasi, akan sangat memungkinkan. Sebab, menurut dia, neobank dan Fintech sama-sama bergerak di bidang financial alias keuangan.
"Jadi trennya mengarah ke sana, ada kemungkinan untuk berkolaborasi. Apalagi saat ini eranya adalah era kolaborasi," katanya.
Dia juga menilai bukan hanya Fintech yang bakal mengarah ke hal yang sama, namun seperti industri ride hailing juga akan melakukan yang sama.
"Akan sangat mungkin untuk kolaborasi, karena dari sisi industrinya juga memang cocok. Kita harus mengikuti tren yang ada," ucap dia.
https://money.kompas.com/read/2021/02/24/173000026/ini-tantangan-yang-dihadapi-neobank-di-tanah-air