Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Petisi Tolak Penutupan Kode Broker Dinilai Tidak Relevan, Ini Alasannya

Dalam sebuah petisi yang ditandatangani lebih dari 2.000-an investor, rencan BEI tersebut dianggap akan menyulitkan proses analisa saham, karena investor retail kebanyakan melakukan analisa dengan melihat kode broker.

Petisi juga menyebutkan, dengan adanya kode broker dan tipe investor bisa menunjukkan siapa yang sedang membeli atau menjual suatu saham terentu, apakah asing atau lokal atau bisa juga terlihat apakah bandar atau bukan.

Pratisi pasar modal sekaligus Direktur Anugerah Mega Investama Hans Kwee mengatakan, kode broker tidak relefan dengan aksi beli institusi atau big fund, karena bisa saja institusi melakukan split order.

“Informasi kode broker ini sebenarnya tidak dipakai pada analisa fundamental dan teknikal. Ini juga tidak dipakai oleh investor inatitusi untuk pembelian, dan seharusnya ini tidak masalah. Kita mendidik investor kita untuk lebih pintar dalam membeli saham,” jelas Hans dalam virtual konferensi, Rabu (17/3/2021).

Hans bilang, saat ini investor bisa membuka rekening dari berbagai broker, sehingga cukup sulit untuk menentukan apakah investor tersebut merupakan adalah investor retail atau institusi. Di sisi lain, manipulasi harga saham juga cukup sulit dibuktikan.

“Dalam Teknikal analisis sejak dari tahun 1930 atau candelistik dari tahun 1900 itu tidak menggunakan informasi kode broker, dan yang dipakai itu last done. Bid offer juga enggak dipakai karena tidak ada cost, berbeda dengan transaksi done yang merupakan informasi yang lebih relevan. Jadi kalau kode broker ditutup kita berharap investor bisa realistis,” tegas dia.

Hal senada disampaikan juga oleh Pengamat Pasar Modal Ellen May. berdasarkan pengalamannya Ellen mengaku tidak pernah menggunakan kode broker ketika melakukan pembelian saham. Dia bilang, analisis fundamental dan teknikal dilakukan untuk memastikan kinerja dan prospek perusahaan secara jangka panjang.

“Mungkin investor retail melihat supply and demand dari kode broker, tapi logikanya kalau perusahaan bagus secara fundamental pastinya memiliki prospek kedepan dan revenue juga akan bagus setelah pandemi, dan valuasinya juga murah,” jelas Ellen.

Ellen juga mengatakan, selain valuasi, faktor teknikal juga tidak bisa dihindarkan. Jika teknikalnya terlalu tinggi, investor harus mempertimbangkannya kembali. Selanjutnya, Ellen menilai supply and demand memiliki sifat yang sangat minor dalam melakukan analisis saham

“Kalau bursa menutup kode broker, dan menampilkannya di akahir sesi tentunya bermanfaat karena secara psikologis lebih sehat dan dalam mengambil keputusan investasi akan lebih bijaksana. Kalau keputusan investasi tidak dilakukan terburu-buru, nantinya hasilnya akan bagus,” tegas dia.

https://money.kompas.com/read/2021/03/18/083305226/petisi-tolak-penutupan-kode-broker-dinilai-tidak-relevan-ini-alasannya

Terkini Lainnya

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Libur Panjang, KCIC Siapkan 28.000 Tempat Duduk Kereta Cepat Whoosh

Whats New
Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Emiten Penyedia Infrastuktur Digital EDGE Raup Laba Bersih Rp 253,6 Miliar pada 2023

Whats New
InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

InJourney: Bergabungnya Garuda Indonesia Bakal Ciptakan Ekosistem Terintegrasi

Whats New
KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

KAI Bakal Terima 1 Rangkaian Kereta LRT Jabodebek yang Diperbaiki INKA

Whats New
BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

BTN Relokasi Kantor Cabang di Cirebon, Bidik Potensi Industri Properti

Whats New
Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak 'Tenant' Donasi ke Panti Asuhan

Pengelola Gedung Perkantoran Wisma 46 Ajak "Tenant" Donasi ke Panti Asuhan

Whats New
Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Shell Dikabarkan Bakal Lepas Bisnis SPBU di Malaysia ke Saudi Aramco

Whats New
Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Utang Rafaksi Tak Kunjung Dibayar, Pengusaha Ritel Minta Kepastian

Whats New
BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

BEI Enggan Buru-buru Suspensi Saham BATA, Ini Sebabnya

Whats New
PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

PT Pamapersada Nusantara Buka Lowongan Kerja hingga 10 Mei 2024, Cek Syaratnya

Work Smart
Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Koperasi dan SDGs, Navigasi untuk Pemerintahan Mendatang

Whats New
Cadangan Devisa RI  Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Cadangan Devisa RI Turun Jadi 136,2 Miliar Dollar AS, Ini Penyebabnya

Whats New
Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Bea Cukai Klarifikasi Kasus TKW Beli Cokelat Rp 1 Juta Kena Pajak Rp 9 Juta

Whats New
Luhut Optimistis Upacara HUT RI Ke-79 Bisa Dilaksanakan di IKN

Luhut Optimistis Upacara HUT RI Ke-79 Bisa Dilaksanakan di IKN

Whats New
Perkuat Distribusi, Nestlé Indonesia Dukung PT Rukun Mitra Sejati Perluas Jaringan di Banda Aceh

Perkuat Distribusi, Nestlé Indonesia Dukung PT Rukun Mitra Sejati Perluas Jaringan di Banda Aceh

BrandzView
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke