Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Petani Tebu Mengeluhkan Sulitnya Mendapatkan Stimulus dari Pemerintah

Hanya saja banyak masyarakat yang mengeluhkan bahwa stimulus tersebut tidak bisa dirasakan manfaatnya secara merata.

Ketua Umum Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Soemitro Samadikoem menilai stimulus tersebut tidak efektif lantaran banyak para petani yang tidak bisa merasakan manfaatnya.

"Misalnya saja ada stimulus relaksasi, bilamana terjadi pinjaman KUR, pelunasan bisa ditunda hingga 1 tahun, kami berharap itu terjadi tapi nyatanya banyak petani tebu yang menyatakan belum waktunya melunasi, tapi (disuruh) harus melunasi," ujarnya dalam acara Rakernas APTRI yang disiarkan secara virtual, Jumat (9/4/2021).

Tak hanya itu, Soemitro mengatakan, stimulus pemerintah yang memberikan pengurangan bunga pinjaman bagi pengusaha yang memiliki total aset di bawah Rp 5 miliar, juga tidak dirasakan manfaatnya oleh para pengusaha tebu.

"Itu kami tunggu tapi enggak juga kami rasakan," ucapnya.

Padahal kata dia, banyak sekali para petani tebu berharap stimulus ini bisa dirasakan sehingga bisa meningkatkan akvitas usaha yang akhirnya memberikan dampak positif terhadap peningkatan produksi gula tebu.

"Harapannya begitu, kami mohon petani tebu mendapatkan perhatian supaya bantuannya bisa kita rasakan dan meningkatkan produksi usaha kita," ucap dia.

https://money.kompas.com/read/2021/04/09/185623226/petani-tebu-mengeluhkan-sulitnya-mendapatkan-stimulus-dari-pemerintah

Terkini Lainnya

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Pencabutan Status 17 Bandara Internasional Tak Berdampak ke Industri Penerbangan

Whats New
Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Emiten Sawit Milik TP Rachmat (TAPG) Bakal Tebar Dividen Rp 1,8 Triliun

Whats New
Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Adu Kinerja Keuangan Bank BUMN per Kuartal I 2024

Whats New
Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Setelah Investasi di Indonesia, Microsoft Umumkan Bakal Buka Pusat Data Baru di Thailand

Whats New
Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Emiten Persewaan Forklift SMIL Raup Penjualan Rp 97,5 Miliar pada Kuartal I 2024

Whats New
BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

BNI Danai Akusisi PLTB Sidrap Senilai Rp 1,76 Triliun

Whats New
Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Soroti Kinerja Sektor Furnitur, Menperin: Masih di Bawah Target

Whats New
Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Harga Jagung Turun di Sumbawa, Presiden Jokowi: Hilirisasi Jadi Kunci Stabilkan Harga

Whats New
IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

IHSG Ditutup Merosot 1,61 Persen, Rupiah Perkasa

Whats New
Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Emiten TPIA Milik Prajogo Pangestu Rugi Rp 539 Miliar pada Kuartal I 2024, Ini Sebabnya

Whats New
BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

BI Beberkan 3 Faktor Keberhasilan Indonesia Mengelola Sukuk

Whats New
Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Pertemuan Tingkat Menteri OECD Dimulai, Menko Airlangga Bertemu Sekjen Cormann

Whats New
Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Induk Usaha Blibli Cetak Pendapatan Bersih Rp 3,9 Triliun pada Kuartal I 2024

Whats New
Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Kembali ke Aturan Semula, Barang Bawaan dari Luar Negeri Tak Lagi Dibatasi

Whats New
Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Cek Tagihan Listrik secara Online, Ini Caranya

Work Smart
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke