Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Untuk Ketiga Kalinya Berturut-turut, Neraca Perdagangan RI Kembali Surplus

Surplus tersebut merupakan untuk yang ketiga kalinya secara berturut-turut dalam 3 bulan pertama tahun 2021 ini.

Kepala BPS Suhariyanto menyebut, angka surplus neraca perdagangan pada bulan ini lebih bagus dibanding surplus pada Maret 2020 maupun pada Maret 2019 yang kala itu hanya mencapai angka 0,7 miliar dollar AS

"Nilai ekspor sebesar 18,35 miliar dollar AS, sementara impor 16,79 miliar dollar AS. Jadi selama bulan Maret (neraca perdagangan) kita surplus 1,57 miliar dollar AS," kata Suhariyanto dalam konferensi video, Kamis (15/4/2021).

Pria yang akrab disapa Kecuk ini mengungkap, surplus pada Maret 2021 menyumbang surplus di kuartal I 2021. Sepanjang kuartal I, Indonesia telah mengalami surplus perdagangan sebesar 5,52 miliar dollar AS.

Tercatat capaian ekspor naik sebesar 17,11 persen, sementara impor naik 10,76 persen.

"Indikator ekspor-impor ini (menunjukkan) industri manufaktur mulai bergerak, investasi bergerak, dan mudah-mudahan tahun 2021 ekonomi Indonesia akan pulih, vaksinasi berjalan lancar, namun tetap patuhi protokol kesehatan," papar Kecuk.

Kecuk merinci, nilai ekspor Indonesia yang sebesar 18,35 miliar dollar AS pada Maret 2021 tumbuh 20,31 persen (month to month/mtm) dan 30,47 persen (yoy), baik di sektor migas maupun non migas.

Menurut sektor, pertumbuhan ekspor terjadi di seluruh sektor, mulai dari migas, pertanian, pengolahan, pertambagan, dan lainnya.

Sektor pertanian tumbuh 27,06 persen (mtm) dengan komoditas berupa sarang burung, tanaman obat, aromatik dan rempah, cengkeh tembakau, serta lada putih.

"Sementara industri pengolahan naik 22,27 persen (mtm) dam industri pertambangan naik 13,68 persen (mtm). Secara total ekspor Indonesia pada Maret naik 20,31 persen (mtm), sementara secara tahunan (yoy) naik 30,47 persen," ungkap Kecuk.

Kemudian impor yang mencapai 16,79 miliar dollar AS naik 26,55 persen (mtm) dan 25,73 persen (yoy). Impor migas naik sebesar 74,74 persen karena kenaikan nilai impor minyak mentah maupun hasil minyak, meski nilai gas menurun sebesar 2,11 persen.

Tercatat impor barang konsumsi naik 15,51 persen (mtm) dengan komoditas berupa vaksin Covid-19 dari China, melt cream and powder dari Selandia Baru, serta raw sugar dari India. Lalu, impor bahan baku penolong mencatat pertumbuhan impor paling tinggi sebesar 31,1 persen (yoy) dan barang modal 33,70 persen (yoy).

"Kita berharap geliat manufaktur dan investasi mulai pulih kembali di bulan ini dan diharapkan geliat terjaga di triwulan II dan berikutnya, sehingga ekonomi bisa pulih di tahun 2021," papar Kecuk.



Lebih lanjut Kecuk mengatakan, surplus neraca perdagangan Indonesia pada Maret terjadi dengan negara AS, Filipina, dan India. Sementara negara yang masih defisit antara lain Australia, Korea Selatan, dan Thailand.

Kecuk bilang, data yang dikeluarkan BPS sejalan dengan beberapa indikator yang dirilis lembaga lain. PMI IHS Markit misalnya, merilis PMI sektor manufaktur berada dalam tahap ekspansif di level 53,2.

"Secara umum PMI manufaktur global mengalami pertumbuhan yang cukup tinggi seiring dengan meningkatnya aktifitas masyarakat, vaksinasi bergulir, dan permintaan komoditas meningkat diikuti peningkatan harga," pungkas Kecuk.

https://money.kompas.com/read/2021/04/15/122012726/untuk-ketiga-kalinya-berturut-turut-neraca-perdagangan-ri-kembali-surplus

Terkini Lainnya

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

CIMB Niaga Cetak Laba Sebelum Pajak Rp 2,2 Triliun pada Kuartal I-2024

Whats New
Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Rincian Tarif Listrik per kWh Berlaku Mei 2024

Whats New
Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Inflasi AS Sulit Dijinakkan, The Fed Pertahankan Suku Bunga

Whats New
The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

The Fed Tahan Suku Bunga, Mayoritas Saham di Wall Street Melemah

Whats New
IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

IHSG Diperkirakan Melemah Hari Ini, Simak Analisis dan Rekomendasi Sahamnya

Whats New
5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

5 Cara Tarik Tunai DANA di Alfamart, IndoMaret, dan ATM

Spend Smart
Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Hari Buruh dan Refleksi Ketimpangan Gender

Whats New
Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Punya Aset Rp 224,66 Triliun, LPS Siap Jamin Klaim Simpanan Bank Tutup

Whats New
Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Tak Lagi Khawatir Lupa Bawa Uang Tunai Berbelanja di Kawasan Wisata Samosir

Whats New
Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Info Limit Tarik Tunai BCA Sesuai Jenis Kartu ATM Lengkap

Spend Smart
3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

3 Cara Tarik Tunai Tanpa Kartu BCA, Penting Saat Lupa Bawa di ATM

Earn Smart
[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

[POPULER MONEY] Serikat Pekerja Tuntut Naik Upah, Menaker Balik Tuntut Kenaikan Kompetensi | Luhut Janji Microsoft Tak Akan Menyesal Investasi Rp 27,6 Triliun di Indonesia

Whats New
Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Cara Bayar Tagihan FIF di ATM BCA, BRI, BNI, Mandiri, dan BTN

Spend Smart
Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Bank Mandiri Tegaskan Tetap Jadi Pemegang Saham Terbesar BSI

Whats New
Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Cek Jadwal Pembagian Dividen Astra Otoparts

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke