Berdasarkan data Bank Indonesia (BI), dari 64,2 juta UMKM di Indonesia, baru 13 persen di antaranya yang telah memasuki pasar digital.
Kepala Departemen Pengembangan UMKM dan Perlindungan Konsumen BI Yunita Resmi Sari mengatakan, potensi pasar digital dalam negeri ke depan masih sangat besar.
Hal tersebut terefleksikan dengan tingginya angka pengguna internet di Indonesia dan terus bertambahnya jumlah konsumen kelas menengah.
“Jadi ini tampaknya potensi digital kita belum sepenuhnya dimanfaatkan UMKM kita,” kata Yunita dalam sebuah diskusi virtual, Senin (19/4/2021).
Kesiapan digital pelaku UMKM disebut sangat dipengaruhi oleh optimisme dan juga kompetisi.
Selain itu, sebagian besar pelaku UMKM juga mengalami hambatan masuk ke pasar digital sebab kurangnya pengetahuan untuk menjalankan usaha online, ketidaksiapan teknologi, dan keterbatasan infrastruktur.
Lebih lanjut Yunita menyebutkan, pihaknya fokus melakukan pendampingan atau kemitraan UMKM dengan pendekatan korporatisasi, kapasitas, dan pembiayaan.
BI pun mengelompokkan UMKM mitra dan binaannya ke dalam 4 kelompok pengembangan.
“Ada yang level 1 dia potensial, kemudian sudah menigkat suses, level 3 sudah go digital, dan level 4 yang sudah ekspor atau potensi ekspor,” ucap Yunita.
https://money.kompas.com/read/2021/04/19/173000326/dari-64-2-juta-umkm-di-indonesia-baru-13-persen-yang-telah-lakukan