Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

[KURASI KOMPASIANA] Hobi Berkebun untuk Anak-anak hingga Lansia

KOMPASIANA---Berkebun jadi salah satu hobi yang makin populer, terutama di masa pandemi Covid-19.

Mengisi waktu luang bersama keluarga dengan berkebun tentunya jadi pilihan kegiatan yang mengasyikkan. Apalagi kegiatan ini juga bisa diikuti oleh anak-anak bahkan lansia.

Melibatkan anak-anak dan lansia dalam kegiatan berkebun ternyata memberikan banyak manfaat untuk mereka.

Selain dapat dijadikan sebagai hobi, kegiatan yang satu ini juga jadi pengingat kita untuk selalu mencintai dan memelihara alam.

Berikut 3 konten menarik di Kompasiana tentang berkebun dan manfaatnya.

1. Manfaat Berkebun di Rumah untuk Anak-anak Kita

Jika Anda adalah orangtua yang sedang mencari alternatif kegiatan untuk anak-anak di rumah, berkebun mungkin dapat dipertimbangkan.

Melalui kegiatan berkebun orangtua tak hanya membuat waktu luang menjadi berharga, namun juga sekaligus dapat melatih sensor motorik dan sikap ketelatenan anak.

Selain manfaat di atas, Kompasianer Adrian Chandra Faradhipta menjelaskan 5 manfaat lainnya yang bisa didapatkan anak-anak saat ikut serta membantu orangtuanya bercocok tanam atau berkebun. (Baca selengkapnya)

2. Manfaat Berkebun bagi Para Lansia

Bagi para lansia atau mereka yang sudah masa purna tugas, kehidupan sehari-hari di rumah akan lebih menyenangkan jika diselingi dengan melakukan kegiatan berkebun.

Menurut Kompasianer Ari Budiyanti kegiatan berkebun asalkan dilakukan dengan batasan yang wajar dapat berguna untuk menjaga kesehatan.

Manfaat lain yang bisa diperoleh lansia yang hobi berkebun adalah bisa membuat pikiran menjadi rileks dan terhindar dari stres.

"Menjaga kesehatan kita pribadi memang penting dan harus. Memperhatikan kesehatan lansia atau orang-orang lanjut usia di sekitar kita juga tidak kalah penting," tulisnya. (Baca selengkapnya)

3. Berkebun Butuh Komitmen, Bukan Melihat Hasilnya Dahulu

Salah satunya manfaat dari berkebun adalah kita bisa memenuhi kebutuhan bahan pangan sendiri, terutama ketika harganya sedang naik dipasaran.

Namun, bagi orang yang memang menjadikan berkebun sebagai pekerjaan, harga pasaran inilah yang kerap kali memengaruhi mudahnya pekebun atau petani mengganti tanaman mereka dengan tanaman lain yang mempunyai suatu harga jual yang tinggi.

Kompasianer Heri Bertus A Toupa dalam artikelnya mengurai pengalaman serupa.

Menurutnya bisa dijadikan pelajaran untuk tidak mudah terpengaruh dengan naiknya harga pasaran suatu tanaman yang membuat kita pada akhirnya jadi tidak bisa komitmen dalam bercocok tanam.

Padahal sebenarnya komitmen, pantang menyerah, dan tidak ikut arus dalam berkebun jadi kunci yang akan menjadikan kita sukses dalam berkebun.

"Jangan mengkhayalkan hasil atau untungnya terlebih dahulu, tetapi ikuti saja prosesnya dan berkebun dengan senang hati," tulisnya. (Baca selengkapnya) | (NDY)

https://money.kompas.com/read/2021/07/26/182938326/kurasi-kompasiana-hobi-berkebun-untuk-anak-anak-hingga-lansia

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke