BrandzView
Konten ini merupakan kerja sama Kompas.com dengan BP
Salin Artikel

Melirik Potensi Bisnis SPBU di Masa Pandemi, Bisa untuk Investasi Jangka Panjang?

KOMPAS.com – Indonesia dinilai memiliki beragam peluang bisnis dan usaha untuk dikembangkan. Hal tersebut dibuktikan dari proyeksi pertumbuhan produk domestik bruto (PDB) Indonesia sepanjang 2021.

Berdasarkan proyeksi Bank Dunia, PDB Indonesia tahun ini akan meningkat 4,4 persen setelah terkontraksi 2,1 persen pada 2020.

Pertumbuhan PDB pun akan berlanjut pada dua tahun berikutnya, yakni mencapai 5 persen pada 2022 dan 5,1 persen tahun 2023.

Namun, dari sisi rasio kewirausahaan, ternyata Indonesia masih tertinggal dari negara-negara tetangga.

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (Kemenkop UKM) mencatat, rasio kewirausahaan di Tanah Air pada 2020 masih berada di kisaran 3,47 persen. Angka tersebut masih kalah dibandingkan Thailand dengan rasio 4,26 persen, Malaysia 4,74 persen, dan Singapura 8,76 persen.

Pemerintah pun mendorong warga Indonesia untuk menciptakan dan menangkap peluang bisnis yang ada. Salah satunya, peluang bisnis stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU).

Peluang bisnis SPBU dinilai masih memiliki potensi apik. Salah satu faktornya adalah peningkatan jumlah kepemilikan kendaraan pribadi secara kontinu di Indonesia. Diberitakan Kompas.com, Kamis (6/5/2021), kenaikan tersebut mencapai lima persen tiap tahun sejak 2017.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah kendaraan bermotor bertambah sebanyak 7.108.236 unit pada 2019 atau 5,3 persen menjadi 133.617.012 unit dari 2018.

Adapun jumlah kendaraan pada 2018 dengan total 126.508.776 unit mengalami kenaikan hingga 5,9 persen dari 2017 yang berjumlah 118.922.708 unit.

Secara tidak langsung, peningkatan jumlah kendaraan bermotor tersebut memicu kenaikan kebutuhan bahan bakar minyak (BBM).

Proyeksi bisnis

Dari segi potensi, bisnis SPBU diproyeksi dapat menghasilkan profit jangka panjang. Selama beberapa dekade terakhir, penjualan bahan bakar menjadi salah satu bisnis yang paling menjanjikan pada industri minyak dan gas.

Perusahaan konsultasi manajemen McKinsey and Company mencatat bahwa nilai aset industri bahan bakar minyak masih memiliki potensi untuk terus melonjak dan menawarkan pengembalian profit yang menarik di masa depan.

Sebab, bisnis SPBU tak sekadar menjual bahan bakar semata. Pebisnis juga memiliki kesempatan untuk mendapatkan penghasilan dari sumber lain, seperti layanan bengkel, minimarket, pencucian kendaraan, dan gerai anjungan tunai mandiri (ATM).

Energi berkualitas

Apa pun jenis bisnisnya, pelaku usaha dituntut untuk jeli menangkap peluang dari segala risiko yang ada dalam lini bisnisnya. Begitu juga pada bisnis SPBU.

Dalam hal ini, pelaku usaha juga perlu tahu dampak lain yang disebabkan dari pengoperasian bahan bakar. Salah satunya dampak terhadap udara. Terlebih, kesadaran konsumen terkait hal tersebut sudah mulai meningkat.

Oleh karena itu, penting bagi pebisnis SPBU untuk memilih mitra profesional yang menggunakan energi berkualitas dalam kandungan bahan bakar minyak. Salah satu perusahaan yang menawarkan hal tersebut adalah bp Indonesia.

Untuk diketahui, bp merupakan salah satu perusahaan energi terpadu terbesar di dunia yang menyediakan bahan bakar untuk transportasi. Perusahaan ini memiliki ambisi untuk mewujudkan target net zero emission pada 2050.

Mereka juga memiliki strategi untuk melakukan dekarbonisasi dan diversifikasi ke berbagai bentuk energi, seperti energi terbarukan, biofuel, dan hidrogen.

Sebagai salah satu langkahnya, bp telah memiliki teknologi ACTIVE pada BBM yang diproduksi. Teknologi ACTIVE dapat membantu melindungi mesin mobil dan sepeda motor terhadap penumpukan kotoran dan membantu mempertahankan performa kendaraan.

Dengan performa yang apik, kualitas bahan bakar yang dihasilkan akan lebih baik dan mengurangi dampak negatif terhadap polusi udara.

Sebagai informasi, SPBU bp menyediakan empat jenis produk BBM, yakni BP 90, BP 92, BP 95, dan BP diesel. Keempat jenis produk BBM tersebut dirancang untuk memenuhi kebutuhan konsumen.

Saat ini, bp juga sedang membuka kesempatan bagi Anda untuk menjalani bisnis SPBU dengan skema dealer owned dealer operated (DODO) di wilayah DKI Jakarta, Banten, Jawa Barat, dan Jawa Timur.

Untuk informasi lebih lanjut mengenai persyaratan dan peluang bermitra dengan bp, silakan kunjungi laman berikut.

https://money.kompas.com/read/2021/08/04/090500526/melirik-potensi-bisnis-spbu-di-masa-pandemi-bisa-untuk-investasi-jangka

Terkini Lainnya

Bagikan artikel ini melalui
Oke