Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Tips Mengirim Uang ke Luar Negeri Selama PPKM

Pembatasan ini membuat masyarakat tidak leluasa mengakses layanan-layanan yang mewajibkan nasabah datang langsung ke kantor cabang, seperti transfer uang ke luar negeri.

Untuk memastikan transfer uang keluar negeri bisa cepat, murah dan nyaman di tengah keterbatasan PPKM, ada beberapa opsi yang bisa dipilih. Misalnya menggunakan jasa remitansi yang berbasis teknologi.

Mengutip dari siaran pers Wise yang diterima Kompas.com, Jumat (6/8/2021), berikut ini adalah beberapa hal yang harus diperhatikan ketika mengirim uang keluar negeri menggunakan remitansi online.

1. Cermati biaya pengiriman

Survei Wise menunjukkan 90 persen masyarakat Indonesia merasa tingginya biaya transfer ke luar negeri menjadi beban terbesar bagi mereka.

Mengirim uang ke luar negeri melalui lembaga keuangan tradisional akan mengenakan biaya tambahan dan biaya tersembunyi, dan sebagian besar orang tidak menyadari tentang biaya tersebut sampai setelah transaksi selesai karena kurangnya transparansi biaya.

Oleh sebab itu, penting bagi Anda untuk memilih layanan pengiriman online yang mencantumkan dengan jelas, mulai dari nilai tukar uang, biaya pengiriman hingga nominal uang yang tiba pada penerima.


2. Cari layanan yang menawarkan nilai kurs tengah

Ketika mengirim uang dalam mata uang yang berbeda, kebanyakan orang tidak menyadari bahwa bank dan penyedia lain menetapkan nilai tukar mereka sendiri yang kenyataannya tidak sesuai dengan nilai tukar uang yang terlihat di Google.

Ini berarti pelanggan membayar lebih dari yang seharusnya setiap kali mengirim uang ke luar negeri.

Salah satu cara untuk menghindarinya adalah dengan memeriksa tarif kurs tengah di Google dan membandingkannya dengan layanan yang digunakan.

Lalu, untuk mencegah kehilangan uang dengan tarif yang tidak menguntungkan, pilih penyedia yang menawarkan tarif riil.

3. Kecepatan pengiriman uang

Layanan pengiriman uang yang baik harus bisa menunjukkan berapa lama waktu yang dibutuhkan agar uang mencapai penerima. Sejumlah remitansi membutuhkan waktu berhari-hari agar uang tiba di negara tujuan, tapi ada juga yang bisa memastikan uang tiba dalam hitungan menit.

Penting juga bagi Anda memilih layanan yang memiliki durasi pengiriman uangnya cepat, serta lebih murah.

https://money.kompas.com/read/2021/08/06/150132326/tips-mengirim-uang-ke-luar-negeri-selama-ppkm

Terkini Lainnya

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Cara Bayar Shopee lewat ATM BRI dan BRImo dengan Mudah

Spend Smart
Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Apa yang Dimaksud dengan Inflasi dan Deflasi?

Earn Smart
Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Gampang Cara Cek Mutasi Rekening lewat myBCA

Spend Smart
Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Penurunan Yield Obligasi Tenor 10 Tahun Indonesia Berpotensi Tertahan

Whats New
Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Gaji ke-13 untuk Pensiunan Cair Mulai 3 Juni 2024

Whats New
Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Masuk ke Beberapa Indeks Saham Syariah, Elnusa Terus Tingkatkan Transparansi Kinerja

Whats New
Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-'grounded' Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Pesawat Haji Boeing 747-400 Di-"grounded" Pasca-insiden Terbakar, Garuda Siapkan 2 Armada Pengganti

Whats New
ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

ASDP Terus Tingkatkan Peran Perempuan pada Posisi Tertinggi Manajemen

Whats New
Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Jaga Loyalitas Pelanggan, Pemilik Bisnis Online Bisa Pakai Strategi IYU

Whats New
Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Bulog Targetkan Serap Beras Petani 600.000 Ton hingga Akhir Mei 2024

Whats New
ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

ShariaCoin Edukasi Keuangan Keluarga dengan Tabungan Emas Syariah

Whats New
Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Insiden Kebakaran Mesin Pesawat Haji Garuda, KNKT Temukan Ada Kebocoran Bahan Bakar

Whats New
Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Kemenperin Pertanyakan Isi 26.000 Kontainer yang Tertahan di Pelabuhan Tanjung Priok dan Tanjung Perak

Whats New
Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Tingkatkan Akses Air Bersih, Holding BUMN Danareksa Bangun SPAM di Bandung

Whats New
BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

BEI: 38 Perusahaan Antre IPO, 8 di Antaranya Punya Aset di Atas Rp 250 Miliar

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke