Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Ini "Resep" Waroeng Steak & Shake Bisa Bertahan Saat Pandemi

Tak sedikit UMKM yang mengalami penurunan omzet lantaran minimnya penjualan hingga kesulitan untuk mendistribusikan produknya.

Hal tersebut juga dirasakan oleh pengusaha makanan dan minuman yang memiliki brand Waroeng Steak & Shake.

Owner Waroeng Steak & Shake Jody Broto Suseno mengatakan, pandemi Covid-19 berdampak pada perkembangan bisnis yang dijalaninya.

Pemberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) yang membatasi jam operasional restoran membuat penjualan serta omzet Waroeng Steak & Shake turun hingga 70 persen.

"Selama pandemi usaha kuliner, ada aturan PPKM kan nggak boleh dine in. Penurunan (omzet) bisa sampai 70 persen," ujar Jody dalam webinar Kembangkan Bisnis Kulinermu yang dilaksanakan oleh Kraft Heinz Food Service secara virtual, Selasa (10/8/2021).

Jody pun mau tak mau harus memutar otak untuk bisa tetap bertahan dan menjalankan bisnisnya. Ia pun membuat inovasi untuk mempertahankan penjualan, terutama selama pemberlakukan PPKM. Salah satunya dengan menyediakan layanan dine in your car.

"Kita buat inovasi, dine in your car. Makan di dalam mobil. Jadi order, karyawan stand by di parkiran, kemudian orang datang. Karyawan mencatat order, bayar langsung. Kemudian diantar, bisa makan pakai hot plate di dalam mobil," kata Jody.

Selain itu, Waroeng Steak & Shake juga mengeluarkan beberapa menu baru yang sehat untuk menyesuaikan dengan kondisi pandemi.

Sebab menurutnya, saat ini masyarakat lebih sadar tentang pentingnya kesehatan. Hal ini membuat preferensi makanan mulai berubah, yakni ke arah makanan sehat dengan sayur dan tidak banyak mengandung gula.

"Mengeluarkan menu baru, menu yang pas buat kondisi pandemi. Jadi kita ngeluarin menu healthy. Kita ngeluarin menu honey lime. Buat meningkatkan pelanggan di masa pandemi," ungkap Jody.


Lebih lanjut Jody menjelaskan kunci utama agar bisa bertahan di masa pandemi yaitu kreativitas. Pelaku usaha harus kreatif mencari inovasi serta mau belajar dari kompetitor, kemudian mengembangkan hal yang dinilai baik.

Di samping itu, Jody berpendapat, webinar yang dilakukan oleh Kraft Heinz Food Service ini, bisa membekali para pengusaha agar bisnisnya bisa berlari kencang usai PPKM selesai diberlakukan.

"Keren banget, bagus banget. Pandemi ini kan cuma sementara dan PPKM cuma sementara. Pasti ada saatnya dibuka lagi. Nah ketika dibuka kesempatan teman-teman pengusaha yang baru mulai dari nol, ini kan pengusaha lama pada turun semua. Mereka harus adaptasi dengan kondisi yang baru. Jadi start-nya benar-benar dari nol semua. Jadi ketika PPKM dibuka, September atau Agustus akhir dibuka, kita udah mulai ancang-ancang," katanya.

Bahkan, selama acara Jody mengaku bisa ikut banyak belajar dari rekan-rekan sesama pengusaha yang menjadi narasumber.

Ia pun berharap webinar bisnis kuliner tersebut dapat mencetak pengusaha kuliner lokal yang bisa menembus kancah internasional.

"Harapannya dengan acara ini akan lahir pengusaha yang punya brand lokal mendunia. Semangat buat memotivasi teman-teman pengusaha, ayo bisa nih," ungkap dia.

Webinar Kembangkan Bisnis Kulinermu digelar dalam 2 rangkaian acara, yakni pada 29 Juli dan 5 Agustus 2021 lalu.

Webinar 1 diikuti oleh 26.000 UMKM, sedangkan jumlah peserta di seri webinar ke 2 mencapai 24.000 UMKM dari berbagai daerah di Indonesia.


Managing Director Kraft Heinz Indonesia & PNG, Steven Debrabandere mengatakan, gelaran webinar tersebut merupakan bentuk dukungan Kraft Heinz Food Service agar UMKM kuliner di Indonesia bisa maju dan berkembang, terutama di masa pandemi Covid-19.

"Melalui webinar ini, Kraft Heinz Food Service sebagai partner pelaku bisnis kuliner, ingin menyediakan wadah berbagi pengalaman dan pengetahuan khususnya untuk UMKM kuliner agar bisa maju dan berkembang di masa pandemi ini," katanya.

Ia menambahkan dalam rangka mendorong digitalisasi bagi UMKM kuliner, Kraft Heinz Food Service juga mengajak Digital Marketing Expert, Niko Julius untuk berbagai ilmu seputar pembuatan konten sosial media dan pemasaran produk secara digital.

Hal ini juga sejalan dengan upaya Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) yang menargetkan 30 juta UMKM go digital hingga tahun 2024.

Dia juga mengatakan, pihaknya akan memberikan tambahan modal senilai Rp 30 juta bagi para UMKM kuliner untuk mengembangkan bisnisnya.

Sementara itu, bagi 10 UMKM terpilih juga akan berkesempatan mengikuti sesi pelatihan eksklusif dan kelas memasak dari Ultra Indonesia dan ACP Indonesia.

https://money.kompas.com/read/2021/08/10/134529226/ini-resep-waroeng-steak-shake-bisa-bertahan-saat-pandemi

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke