Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Masyarakat Senang, Pemerintah Sediakan Alternatif selain Aplikasi PeduliLindungi

Salah satu yang menanggapi baik wacana ini adalah Desi (30), warga Bogor, Jawa Barat, yang sehari-hari menggunakan KRL Commuter Line ke tempat kerjanya di Jakarta.

Ketika ditemui di Stasiun Bogor, Selasa, ia mengatakan senang karena rencana perubahan aturan perjalanan tersebut akan memberikan kemudahan kepada calon penumpang untuk mengakses transportasi publik, seperti kereta api atau pesawat.

Menurut Desi, masyarakat yang ingin bepergian tidak perlu mengakses beberapa aplikasi untuk memesan tiket hingga verifikasi dokumen kesehatan.

"Itu lebih bagus karena memudahkan masyarakat untuk menggunakan satu aplikasi saja yang sering digunakan untuk memesan tiket. Jadi cukup satu (aplikasi) saja tetapi ada fitur seperti PeduliLindungi," kata Desi sebagaimana dikutip dari Antara, Selasa (28/9//2021).

Hal senada juga diungkapkan oleh Tia (27), seorang karyawati yang bekerja di Jakarta Selatan. Dia mengatakan, rencana tersebut merupakan sebuah inovasi di zaman yang serba digital.

"Dulu sebelum itu (PeduliLindungi), ada e-Hac yang harus diisi sebelum naik pesawat. Kalau semua aplikasi terintegrasi dengan PeduliLindungi jadinya tidak perlu ganti-ganti aplikasi dan bisa menghemat media penyimpanan," kata Tia.

Tia mengatakan, pemerintah juga perlu mengintegrasikan fitur di dalam PeduliLindungi untuk berbagai keperluan.

"Lebih bagus lagi kalau tidak hanya untuk syarat perjalanan, namun juga untuk masuk mal, menginap di hotel, atau sistem pembayaran secara digital. Jadi banyak aplikasi yang memuat fitur-fitur di dalam PeduliLindungi," ujarnya.

Demikian halnya dengan Rangga (35) yang mengatakan, banyak kendala yang dialami masyarakat atas aplikasi PeduliLindungi karena kesulitan mengunduh atau sulit mengaksesnya.

Menurutnya, platform digital yang memuat fitur-fitur dari aplikasi PeduliLindungi menjadikan proses verifikasi dokumen kesehatan menjadi lebih efisien.

Lanjut Rangga, pada saat mengisi Nomor Induk Kependudukan (NIK) ketika membeli tiket maka status tes antigen, tes swab PCR, maupun sertifikat vaksin tetap bisa teridentifikasi.

"Intinya bagaimana masyarakat secara umum tidak bergantung hanya di satu aplikasi saja," kata pria yang berprofesi sebagai konsultan di dunia perbankan tersebut.

Ia mengatakan tidak khawatir terkait data pribadi yang dimuat di aplikasi tersebut selama pemerintah tetap memproteksi agar tidak bocor atau disalahgunakan.

"Database terkait sertifikat vaksinasi dan dokumen kesehatan ini kan ada di PeduliLindungi, pemerintah harus bisa memastikan keamanan data masyarakat," ujar Rangga.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) terhitung mulai Oktober 2021, akan memberikan opsi atau pilihan bagi masyarakat yang ingin bepergian tanpa menggunakan aplikasi PeduliLindungi.

Opsi yang dimaksud adalah dengan berkolaborasi dengan sejumlah aplikasi lain yang sudah banyak digunakan oleh masyarakat, misalnya seperti Gojek, Grab, Traveloka, Tokopedia, Tiket.com, Jaki, LinkAja, dan lainnya.

https://money.kompas.com/read/2021/09/28/174607426/masyarakat-senang-pemerintah-sediakan-alternatif-selain-aplikasi

Terkini Lainnya

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Pembinaan Berkelanjutan Sampoerna Diapresiasi Stafsus Presiden dan Kemenkop UKM

Whats New
Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Sanksi Menanti Pejabat Kemenhub yang Viral Usai Ajak Youtuber Korea Mampir ke Hotel

Whats New
[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

[POPULER MONEY] Buntut Ajak Youtuber Korsel ke Hotel, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan | Intip Tawaran 250 Merek Waralaba di Pameran Franchise Kemayoran

Whats New
Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Cukupkah Ekonomi Tumbuh 5,11 Persen?

Whats New
3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

3 Cara Blokir Kartu ATM BRI, Bisa lewat HP

Whats New
Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Singapore Airlines Group Pesan 1.000 Ton Bahan Bakar Berkelanjutan dari Neste

Whats New
10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

10 Cara Bayar Iuran BPJS Kesehatan lewat HP Antiribet

Spend Smart
Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Cara Transfer Pulsa Telkomsel dan Biayanya

Spend Smart
Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Pertamina Tegaskan Tetap Salurkan Pertalite kepada Masyarakat

Whats New
Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Jumlah Kantor Cabang Bank Menyusut pada Awal 2024

Whats New
Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Viral Video Pejabat Kemenhub Ajak Youtuber Korea ke Hotel, Menhub Minta Kasus Diusut

Whats New
Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Pengertian Ilmu Ekonomi Menurut Para Ahli dan Pembagiannya

Earn Smart
Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Apa yang Dimaksud dengan Persamaan Dasar Akuntansi?

Earn Smart
Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Kredit Pintar Catat Pertumbuhan Pinjaman 3,40 Persen di Sumut, Didominasi Kota Medan

Whats New
Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Bank DKI Dorong Penerapan CSR yang Terintegrasi Kegiatan Bisnis

Whats New
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke